Karena itu, selama pandemi dia harus super berhemat. Nyaris tak ada daging atau pun ikan sebagai lauk makanan ia dan keluarganya.
Bahkan makanan gratis ini pun, ia kerap bawa pulang agar bisa di makan bersama. Ada kalanya Sari menahan lapar. Yang penting anak-anaknya bisa makan, pikir dia.
Baca juga: Jangan Lelah Berbagi Kebaikan
“Makanya bersyukur mendapatkan sarapan gratis,” tutur Sari.
Sang pemilik warteg, Udiyanto mengatakan, sarapan gratis ini merupakan donasi dari yayasan ataupun perusahaan.
“Kaya karyawan Mitratel, mereka mengumpulkan uang untuk memberikan sarapan gratis kepada pegawai non formal setiap hari selama pandemi Covid-19,” tutur Udi.
Jumlahnya 10 porsi setiap harinya. Karena yang membutuhkan banyak, Udi pun ikut berdonasi dengan menambah 10 porsi setiap harinya.
Jadi setiap hari, wartegnya memberikan 20 porsi sarapan gratis. Ia berharap, makin banyak dermawan, karena orang yang membutuhkan makanan banyak sekali.
Udi mengatakan, program-program seperti sarapan gratis bukan hanya membantu para pekerja informal, tapi juga para pengusaha warteg.
Pengawas Sektor Himpunan Pengusaha Warteg Bandung Raya (HPWBR) ini mengatakan, sebanyak 30 persen dari 300an pengusaha warteg di Bandung Raya terdampak pandemi.
“Ada yang tutup, ada yang omzetnya turun sampai 50 persen. Terutama yang di dekat kampus-kampus,” ucap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.