Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2020, 09:40 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber BBC,NBC News,DW

KOMPAS.com - Inggris mengakui adanya mutasi varian baru virus corona di wilayahnya.

Virus varian baru tersebut disebut menyebar dengan lebih cepat, sehingga membuat Pemerintah Inggris menerapkan penguncian ketat saat Natal di London dan Inggris Tenggara.

Berikut beberapa hal yang perlu kita ketahui mengenai kemunculan varian baru Covid-19 tersebut:

1. Lebih mudah menular
Melansir DW, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan varian baru ini 70 persen lebih mudah menular daripada jenis virus yang ada dan tampaknya memicu lonjakan kasus di London dan Inggris selatan.

Namun, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa varian virus tersebut lebih mematikan atau menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Menanggapi lonjakan itu, Pemerintah Inggris mengumumkan perintah tinggal di rumah untuk warga ibu kota dan Inggris tenggara demi memperlambat penyebaran virus, setidaknya hingga 30 Desember.

"Mengingat seberapa cepat varian baru ini menyebar, akan sangat sulit untuk mengendalikannya sampai kami meluncurkan vaksin," kata Menteri Kesehatan Matt Hancock kepada Sky News.

Sementara itu, mikrobiologi seluler dari University of Reading, Simon Clarke menjelaskan kepada NBC News bahwa mutasi virus sangatlah umum terjadi.

Ketika virus menyebabkan infeksi dan masuk ke tubuh manusia, mereka mengambil alih sel dalam tubuh untuk memperbanyak diri dan berkembang biak.

Setiap kali virus melakukan itu, ada satu set materi genetik baru yang dibuat untuk setiap virus baru.

"Virus baru pasti lebih "bugar" dari pendahulunya," kata Clarke.

Baca juga: Mengenal Mutasi dan Penularan Varian Baru Virus Corona, Apa Bedanya?

2. Seberapa jauh varian ini sudah menyebar?
Menurut BBC, diperkirakan varian tersebut muncul pada pasien di Inggris atau diimpor dari negara yang kemampuan memantau mutasi virus coronanya lebih rendah.

Varian ini dapat ditemukan di seluruh Inggris, kecuali Irlandia Utara, tetapi sangat terkonsentrasi di London, Inggris Tenggara dan Inggris Timur.

Data dari Nextstrain, yang memantau kode genetik sampel virus di seluruh dunia, menunjukkan kasus di Denmark dan Australia berasal dari Inggris, sementara Belanda juga telah melaporkan kasus.

Varian serupa muncul di Afrika Selatan dan memiliki beberapa mutasi yang sama, tetapi tampaknya tidak ada hubungannya dengan yang ini.

Baca juga: Kenali Tanda Infeksi Covid-19 Pakai Kopi, Begini Caranya

Halaman:
Sumber BBC,NBC News,DW
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com