Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 04/10/2022, 11:26 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Sakit tenggorokan adalah kondisi yang sangat mengganggu.

Menurut Medical News Today, gejala utamanya adalah rasa sakit dan iritasi di tenggorokan, terutama ketika ketika menelan.

Kondisi ini adalah respons imun yang memicu peradangan dan pembengkakan pada membran mukosa di tenggorokan.

Beberapa obat-obatan dijual bebas juga bisa membantu mengatasi masalah sakit tenggorokan.

Namun, beberapa cara alami juga tersedia untuk meredakan gejalanya. Beberapa cara alami tersebut di antaranya:

1. Berkumur air garam

Garam dapat membantu mengurangi pembengkakan dengan menarik air keluar dari jaringan tenggorokan.

Garam juga dapat membantu membunuh mikroba berbahaya di tenggorokan.

Untuk menghasilkan larutan garam, campurkanlah satu cangkir air hangat dengan 1 sdt garam, lalu aduk hingga larut.

Cobalah berkumur dengan larutan ini setiap jam, masing-masing selama 30 detik.

Baca juga: 4 Manfaat Garam, Tak Cuma untuk Sedapkan Masakan

2. Sari cuka apel

Sari cuka apel telah menjadi pokok dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad.

Bahan aktif utamanya, asam asetat, dikenal mampu membantu melawan bakteri.

Untuk membantu meredakan sakit tenggorokan, cobalah minum 1 cangkir air hangat yang dicampur dengan 1 sdm sari cuka apel dan 1 sdm madu sebagai opsi.

Namun, menggunakan sari cuka apel berpotensi memicu kerusakan gigi dan masalah pencernaan. Hentikan perawatan jika Anda merasakan dampaknya terhadap gigi atau pencernaan.

Baca juga: 5 Manfaat Minum Cuka Apel di Pagi Hari

3. Madu

Biasanya, orang-orang memadukan madu dengan bahan alami lainnya untuk mengatasi sakit tenggorokan.

Madu mengandunn anti-peradangan, antioksidan dan efek antimikrobakterial.

Selain membantu melawan infeksi dan meredakan nyeri, madu juga bisa membuat obat-obatan terasa lebih baik di lidah.

Madu akan efektif terutama jika dikombinasikan dengan air hangat dan sari cuka apel atau bahan herbal.

Meski begitu, anak di bawah usia 1 tahun dianjurkan untuk menghindari madu karena usus mereka belum mendapatkan bakteri sehat, yang dapat membantu melawan kuman penyakit.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com