KOMPAS.com - Buang air besar (BAB) sering kali memunculkan sensasi yang campur aduk. Mulai dari merasa lebih ringan, lebih lega, hingga merasa perut tidak lagi penuh.
Tapi, bagaimana jika lubang anus justru sakit setelah BAB?
Kondisi ini mungkin terdengar memalukan untuk diungkapkan, namun ternyata cukup umum dikeluhkan.
Meski begitu, ahli gastroenterologi dan asisten profesor kedokteran di NYU Langone Health, Rabia De Latour, MD mengungkapkan kepada Women's Health, banyak orang merasa malu mengungkapkan gejala-gejalanya.
Pada akhirnya, kondisi tersebut tidak dilaporkan dan menjadi berlarut tanpa terobati.
Jika Anda merasakan keluhan serupa, 10 kondisi berikut mungkin adalah penyebabnya:
1. Sembelit
Konstipasi atau sembelit sering kali disebabkan oleh faktor pola makan, seperti tidak makan cukup serat atau tidak cukup minum air.
De Latour menjelaskan, ketika mengalami dehidrasi, usus besar kita akan menyedot semua air dari tinja yang terbentuk.
Ketika kondisi itu terjadi, BAB akan keras dan menyakitkan. Otot-otot di area pinggul akan menegang sehingga menimbulkan rasa sakit.
Akibatnya, feses akan lebih sulit keluar dari lubang anus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.