Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu Tahu, Ini 10 Penyebab Sakit Saat BAB dan Solusinya

Kompas.com - 22/12/2020, 06:00 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Kondisi ini dapat terjadi setelah trauma lokal karena beragam penyebab, mulai dari buang air besar yang keras, melakukan seks anal, melahirkan melalui vagina, atau bahkan melakukan prosedur enema secara tidak benar.

Solusi: Anda akan menyadari mengalami fisura ani jika mengalami nyeri selama atau setelah buang air besar karena feses melewati luka terbuka.

Pada saat yang sama, Anda mungkin melihat darah merah cerah menyertai tinja.

Namun, karena tidak bisa melihat robekannya sendiri, Anda hanya bisa meminta bantuan dokter saat memeriksakan diri.

Cara terbaik untuk mencegah fisura adalah dengan mengonsumsi banyak serat agar BAB lebih mudah dan teratur.

8. Endometriosis
Jika Anda mengalami buang air besar yang sangat nyeri selama siklus menstruasi, itu mungkin merupakan tanda endometriosis.

Solusi: temui ginekolog. Beberapa wanita dengan endometriosis memiliki implan endometrium di usus besar mereka, yang menyebabkan nyeri dan pendarahan.

Meski tidak umum, tetapi itu bisa terjadi.

Dalam kasus ini, dokter kemungkinan akan meresepkan obat yang dapat meredakan gejala dan merekomendasikan operasi untuk mengangkat jaringan asing dari usus besar Anda.

Baca juga: 5 Gejala Kanker Usus Besar yang Sering Diabaikan

9. Proktitis
Proctitis adalah kondisi rektum yang meradang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kolitis ulserativa atau penyakit Crohn (keduanya penyakit radang usus), penyakit menular seksual seperti sifilis dan klamidia, atau peradangan dari enema yang tidak tertangani dengan baik.

Rektum adalah bagian terakhir dari usus besar sebelum anus. Jadi, ketika meradang, akan lebih sulit untuk mengeluarkan feses.

Solusi: pergilah ke dokter untuk mendapatkan saran perawatan. Sebab, perawatannya bergantung pada penyebabnya.

Jika penyebabnya adalah radang usus, maka dokter akan memberi obat anti-peradangan, namun jika masalahnya adalah infeksi maka dokter akan menangani infeksinya, sering kali menggunakan antibiotik.

10. HPV, kanker anus atau kanker rektum
Jangan melewatkan penyebab-penyebab di atas dan langsung menyimpulkan bahwa sakit saat BAB yang Anda alami adalah tanda kanker.

Namun, De Latour mengungkapkan, untuk di Amerika Serikat, terjadi peningkatan kasus kanker rektum pada pasien muda pada usia sekitar 30 tahun.

Selain itu, human papillomavirus (HPV) bisa menyebabkan baik kanker anus maupun kanker serviks.

Solusinya: waspadai gejala lainnya yang muncul selain sakit saat BAB. Berat badan yang menurun drastis, misalnya, bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih besar.

Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan solusi tepatnya.

Baca juga: Untuk Tetap Sehat, Seberapa Sering Kita Harus BAB?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com