Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blokir Mantan di Media Sosial, Membantu Kita untuk Move On

Kompas.com - 22/12/2020, 06:06 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika sebuah hubungan berakhir, kebanyakan orang akan sulit lepas atau move on dari mantan kekasihnya.

Situasi akan semakin berat apabila kita masih menjalin pertemanan dengan mantan di Facebook atau mem-follow akun Instagram miliknya.

Jika kita tidak memblokir mantan, maka kita akan sering melihat ia muncul di beranda media sosial.

Amy Chan, pakar hubungan dan penulis buku "Breakup Bootcamp: The Science of Rewiring Your Heart," berpendapat bahwa bila ingin segera move on, kita harus memblokir mantan di seluruh media sosial.

Chan mengambil contoh dari pengalamannya yang mengalami putus cinta setelah delapan tahun berkencan lantaran pasangannya selingkuh.

Selain itu, dia juga mengambil contoh dari kliennya yang mengikuti acara Renew Breakup Bootcamp selama tujuh hari, serta studi psikologi dan ilmu saraf terkait reaksi otak dan tubuh terhadap putus cinta.

"Lakukan detoksifikasi dari mantan," kata Chan kepada Insider.

"Bukan berarti pasanganmu orang jahat. Detoksifikasi dari mantan tidak berarti kita membenci orang itu atau karena hubungan berakhir buruk."

"Tetapi, kamu membutuhkan periode waktu bagi pikiran, tubuh, hati, dan jiwa untuk transisi dari hubungan yang intim atau romantis ke hubungan lain," sambung Chan.

Baca juga: Mengapa Ada Keinginan Stalking Mantan Setelah Putus

Memblokir mantan memudahkan kita move on

Menghilangkan mantan dari beranda media sosial dan menghapus pikiran tentang mantan adalah cara terbaik melatih otak untuk maju, menurut Chan.

Saat menjalin hubungan dengan teman, kekasih, atau orang lain, otak akan membentuk jalur saraf terkait dengan kenangan yang kita miliki bersama orang tersebut.

Jika seseorang tidak lagi hadir di kehidupan kita karena hubungan berakhir, otak menciptakan respon perpisahan yang menimbulkan sakit hati dan kesedihan, menurut blog di jurnal Nature yang dimuat pada 2015.

Chan meneliti beberapa studi, berkomunikasi dengan psikolog, dan menganalisis hasil ratusan peserta dari acara Renew Breakup Bootcamp.

Dari situ dia menyimpulkan bahwa gambar, video, dan pengingat lain tentang mantan bisa muncul di media sosial dan mengingatkan otak kita tentang rasa kehilangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com