Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Dampak Kesehatan jika Memangkas Drastis Asupan Karbohidrat

Kompas.com - 22/12/2020, 08:23 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Ia melihat sejumlah kliennya berhasil menurunkan berat badan 13-60 kg setelah melakukan diet rendah karbohidrat. Namun, setelab satu tahun, berat badan mereka bahkan naik melebihi berat badan mereka sebelum turun.

Baca juga: 2 Cara Efektif Membakar Lemak Perut dengan Gerakan Jumping Jack

4. Bau mulut
Memutuskan menurunkan asupan karbohidrat berarti meningkatkan asupan makronutrien lainnya.

Diet keto adalah salah satu pola diet rendah karbohidrat yang populer.

Ketika kita menolak karbohidrat sebagai sumber energi, artinya tubuh harus membakar lemak untuk sunber energi dalam proses yang dikenal sebagai ketosis.

Kedengarannya bagus, tetapi para ahli memperdebatkan seberapa aman pola diet itu dalam waktu yang lama.

Salah satu dampak negatifnya adalah bau mulut.

Produk sampingan dari proses tersebut adalah produksi keton, dan itu dapat memunculkan bau asam dari napas Anda.

Beberapa orang menggambarkannya sebagai logam atau bahkan seperti penghapus cat kuku (aseton).

Umumnya, bau tak sedap itu akan mereda saat tubuh menyesuaikan diri dengan pola makan barunya.

Baca juga: 10 Penyebab Bau Mulut dan Cara Sederhana Mengatasinya

5. Mengganggu fungsi otak
Anda mungkin tidak menyadarinya, tetapi berpikir juga membutuhkan energi.

“Otak membutuhkan minimal 120 gram karbohidrat sehari untuk berfungsi optimal,” kata Crandall.

Saat menjalani keto dan memasuki ketosis, proses itu akan memotong sumber energi utama untuk tubuh dan otak.

Kondisi itu bisa menyebabkan pusing, sakit kepala, hingga ketidakmampuan untuk berpikir jernih sampai otak Anda mampu menyesuaikan diri dengan kondisi.

Sementara itu, ahli gizi teregistrasi, Carrie Dennett, mengatakan kepada Aaptiv Magazine bahwa otak bergantung pada glukosa dari karbohidrat sebagai bahan bakar utamanya.

Jumlahnya mencapai 20 persen dari glukosa yang tersedia.

Jika kita tidak makan karbohidrat, otak akan kekurangan sumber energi pilihannya, dan menurut LiveStrong, karbohidrat diperlukan sumber energi.

Tidak makan karbohidrat dapat berdampak drastis pada fungsi otak. Kondisi ini dapat menyebabkan "kabut otak", serta memengaruhi siklus tidur, suasana hati dan nafsu makan, yang semuanya diatur oleh serotonin kimiawi yang diproduksi oleh otak.

Baca juga: Waspadai, 7 Kebiasaan Buruk yang Merusak Fungsi Otak

6. Produksi hormon terhambat
Produksi hormon juga ikut terdampak ketika kita memangkas konsumsi karbohidrat.

Saat kadar kabrbohidrat dalam tubuh terlalu rendah, produksi hormon tiroid utama tubuh yang mengatur laju metabolisme dan penting untuk manajemen glukosa darah akan turun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com