Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami, Dampak Olahraga Berlebih terhadap Jantung

Kompas.com - 22/12/2020, 18:48 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Olahraga melebihi kapasitas diri dapat menyebabkan sindrom overtraining yang mendatangkan masalah bagi tubuh.

Ada beberapa gejala yang mengindikasikan seseorang berolahraga secara berlebihan.

Mulai dari tubuh terasa lemas, tidak berenergi, rasa pegal dan nyeri, hingga mudah marah dan tersinggung.

Sindrom overtraining juga bisa menyebabkan jantung berdebar, bahkan dalam keadaan rileks. Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan denyut nadi.

Baca juga: Jantung yang Sehat Kurangi Risiko Demensia

Bahkan lebih dari itu, menurut dr Andhika Raspati, SpKO, olahraga berlebihan dapat merusak jantung.

“Efek kerusakan lebih banyak daripada efek baiknya. Apalagi untuk orang-orang yang memang ada kelainan pada jantung,” ujar Andhika saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/12/2020).

Lebih jauh dokter spesialis kedokteran olahraga itu menjelaskan, terkadang orang yang memiliki kelainan jantung tidak menyadari kondisinya.

Sebab tidak semua orang yang memiliki kelainan jantung menunjukkan gejala. Andhika mengatakan, ada beberapa kondisi jantung yang memang tidak ada gejalanya.

Baca juga: Diet Mediterania Vs Diet Rendah Lemak, Mana Lebih Baik untuk Jantung?

“Jadinya membuat orang itu tidak sadar, yang seram kalau ada kelainan jantung kemudian diforsir untuk melakukan olahraga terlalu berat,” ujar Andhika.

“Olahraga berlebihan membuat orang tersebut bisa mengalami serangan jantung dan henti jantung yang mengakibatkan kematian,” tambah dia.

Dokter yang berpraktik di RS Bethsaida itu menyarankan, untuk orang-orang yang hendak melakukan olahraga berat, sebaiknya lebih dulu memeriksakan kondisi tubuh, terutama jantung.

Sedangkan apabila sudah terlanjur ada gejala yang mengindikasikan olahraga dilakukan secara berlebihan, maka penanganannya  tergantung dari kondisinya.

Jika timbul masalah di anggota gerak, sendi, atau tulang, maka butuh penanganan dari segi cedera.

Baca juga: Penyakit Jantung Penyebab Kematian Utama di Dunia

Kemudian jika timbul masalah di jantung, paru-paru, maupun organ lainnya maka perlu konsultasi ke dokter terkait.

“Dokter akan melakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut,” ujar Andhika.

Di sisi lain, secara umum penanganan untuk orang-orang yang mengalami sindrom overtraining adalah mengurangi beban latihan, baik dari segi intensitas maupun volume.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com