Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memperbaiki Hubungan dengan Ibu, Harus Mulai dari Mana?

Kompas.com - 23/12/2020, 08:06 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orang tentu mendambakan memiliki hubungan yang hangat dan erat dengan ibunya. Meski demikian, beberapa perbedaan pendapat atau prinsip dapat membuat hubungan itu memanas dan renggang.

Membangun kembali hubungan dengan ibu bukanlah hal yang mustahil. Apalagi setiap ibu senantiasa mencintai anak-anaknya. 

Bingung bagaimana caranya untuk kembali dekat dengan ibu seperti dulu? Kami punya tips buat kamu, seperti dilansir Mindbodygreen.

1. Berkomunikasi lebih intens

Jika kamu sudah tidak tinggal satu rumah dengan ibu, cobalah untuk sering berkomunikasi dengannya melalui telepon atau video call. Mulai dari obrolan ringan sampai ketika sudah nyaman atur waktu untuk membicarakan topik yang selama ini dihindari karena membuat tegang.

"Tetapi jangan memaksa untuk mengungkapkan pokok masalah sebelum Anda siap," tutur psikolog Kristina Hallett, PhD.


Baca juga: Agar Pertengkaran Orangtua Tak Meninggalkan Luka pada Anak

2. Tunjukkan kasih sayang

Lakukan hal terbaik yang kita bisa, dengan apa yang kita miliki saat ini. Kita bisa menunjukkan rasa sayang tanpa mengabaikan apa yang terjadi di masa lalu. Dari sini kita akan sadar, tidak semua orang bisa membuat keputusan yang baik.

Banyak cara untuk belajar memahami ibu, misalnya bertanya bagaimana cara ibu mengasuhmu saat kamu masih kecil.

Terkadang orangtua enggan membicarakan apa yang sudah terjadi di masa lalu, terutama jika masa lalu tersebut menyimpan kenangan buruk.

Tapi, hal ini akan memudahkan kita memahami bagaimana ibu bereaksi terhadap sebuah masalah. Berikan alasan bahwa kamu hanya ingin mengenal ibu lebih baik dan lebih dalam.

Baca juga: Pentingnya Pernikahan yang Sehat dalam Perkembangan Anak

Pada dasarnya, tugas mereka yang berusia produktif lah untuk menularkan senyum dan kebahagiaan pada lansia.Dok Garda Oto Pada dasarnya, tugas mereka yang berusia produktif lah untuk menularkan senyum dan kebahagiaan pada lansia.

3. Punya pemikiran terbuka

"Tidak ada objektivitas dalam hubungan, hanya pengalaman subjektif," kata psikoanalis dan pendidik emosi Hilary Jacobs Hendel, LCSW.

Menurut Hallet, ada kemungkinan kamu dan ibu memandang sesuatu dari sudut pandang berbeda.

Bukan berarti ada yang benar dan salah antara ibu dan kita. Hanya saja, kedekatan dan pengalaman bertahun-tahun membuat kita merasa "sulit" untuk mengalah pada ibu, ketimbang menghadapi orang lain.

Jadilah pribadi yang punya pemikiran terbuka. Setidaknya, coba pahami sudut pandang ibu. Pemikiran terbuka bisa membantu kita untuk maju.

Baca juga: Kebiasaan Sederhana yang Memperkuat Ikatan Orangtua dan Anak

4. Menjadi pendengar yang baik

Seringkali kita tidak mendengarkan seseorang yang berbicara dengan kita, apalagi jika kita mengenal baik orang itu.

Alih-alih mendengarkan, lanjutnya, kita justru sibuk memikirkan jawaban atau tanggapan untuk diutarakan.

Saat berkomunikasi dengan ibu, jangan memikirkan banyak hal dan fokus mendengarkan apa yang dikatakan ibu.

Tidak perlu memusingkan apa yang akan kita ucapkan dalam menanggapi perkataan ibu, atau menilai kesalahannya. Pahami cerita yang disampaikan, meski kamu tidak sependapat dengan ibu.

"Menjadi pendengar yang baik memperkuat pemahaman kita tentang apa yang sebenarnya dikomunikasikan ibu, meningkatkan rasa hubungan, dan menawarkan kesempatan untuk jenis interaksi baru," tambah Hallett.

Baca juga: 60 Persen Ibu Rumah Tangga Mengeluh Soal Uang Selama Pandemi

5. Tidak memiliki harapan berlebihan

Banyak orang mendambakan hal-hal indah dari hubungan antara ibu dan anak. Faktanya, jika kamu dan ibu tidak bisa memenuhi harapan itu, masalah akan timbul.

"Buat ekspektasi yang lebih rendah dan realistis untuk mengurangi kekecewaan dan kemarahan," kata Hendel.

Hindari membandingkan dirimu dan ibu dengan apa yang kita lihat dari orang lain, seperti teman atau kenalan di media sosial. Fokuslah mencari cara untuk memperbaiki hubungan dengan ibu.

6. Mau memaafkan

Katakanlah ibu memang membuat kesalahan yang membuatmu kecewa. Apakah kita harus memendam kemarahan dalam waktu lama? Tidak.

Pikirkan berapa banyak kesalahan yang kamu buat sejak kecil hingga dewasa, dan berapa kali ibu memaafkan kesalahanmu.

Jika seorang ibu mau mendengarkan anaknya, dan meminta maaf, segeralah maafkan ibu.

Baca juga: Efek Negatif Jadi Orangtua Perfeksionis

7. Memahami tidak semua hubungan bisa diperbaiki

"Dibutuhkan dua orang untuk memperbaiki hubungan dan terhubung dengan cara sehat," kata Hendel.

Dia menyarankan kita untuk menjawab dua pertanyaan. Pertama, apakah kamu bersedia memperbaiki hubungan dengan ibu? Dan terakhir, maukah kamu bertanggung jawab atas tindakan yang menyakitkan hati ibu?

Jika kamu atau ibu saling menyalahkan, agak sulit untuk menjalin kembali hubungan yang baik.

mom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com