Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Penyebab Anyang-anyangan dan Kapan Harus ke Dokter

Kompas.com - 23/12/2020, 09:28 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Setelah batu ginjal terbentuk, endapan keras ini akan bertahan di ginjal atau turun ke saluran kencing, dan berakibat membuat buang air kecil menjadi terasa menyakitkan.

Baca juga: Kenali 5 Gejala Batu Ginjal dan Kapan Harus Bertemu Dokter

10. Obat-obatan
Obat-obatan tertentu, seperti pengobatan kanker dan beberapa antibiotik, dapat menyebabkan sakit saat buang air kecil sebagai efek samping.

Jika Anda mengalaminya, cobalah menanyakan kepada dokter tentang efek samping obat yang Anda minum.

12. Produk kebersihan
Terkadang sakit saat buang air kecil bukan disebabkan oleh infeksi, melainkan bisa juga disebabkan oleh produk yang Anda gunakan di daerah genital.

Sabun, losion dan busa mandi dapat mengiritasi jaringan di alat kelamin, khususnya vagina.

Pewarna pada deterjen dan produk perlengkapan mandi lainnya juga dapat menyebabkan iritasi dan nyeri saat buang air kecil.

Baca juga: Waspadai, Risiko Abaikan Kebersihan Organ Kewanitaan

Pengobatan
Menurut Medical News Today, pilihan pengobatan untuk nyeri buang air kecil tergantung pada penyebab yang mendasari.

Misalnya, mengobati ISK bisa dilakukan dengan antibiotik. Namun, ISK parah yang memengaruhi ginjal mungkin memerlukan antibiotik intravena.

Contoh lainnya adalah mengobati prostatitis yang bisa dilakukan dengan antibiotik.

Seseorang dapat meminumnya hingga 12 minggu jika menderita prostatitis bakteri kronis.

Perawatan prostatitis lain termasuk obat anti-peradangan yang dijuak bebas, pijat prostat, mandi air panas, dan obat-obatan yang dapat mengendurkan otot-otot di sekitar prostat.

Hindari penggunaan sabun keras atau produk kimia lainnya di dekat alat kelamin yang berpotensi menimbulkan iritasi. Gejala seseorang sering kali sembuh dengan cepat jika penyebab utamanya adalah iritasi kimiawi.

Perawatan di rumah untuk sakit saat buang air kecil sering kali termasuk konsumsi obat anti-inflamasi yang dijual bebas, seperti ibuprofen.

Dokter akan sering menyuruh untuk minum lebih banyak cairan karena kebiasaan itu dapat mengencerkan urin, sehingga tidak twrasa terlalu menyakitkan ketika buang air.

Beristirahat dan minum obat sesuai petunjuk biasanya dapat membantu meringankan sebagian besar gejala.

Baca juga: Duduk Kelamaan Bisa Menimbulkan Masalah pada Saluran Kemih?

Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter jika mengalami kondisi berikut:

  • Rasa sakitnya bertahan lama atau terasa intens.
  • Sedang hamil.
  • Rasa sakit diikuti gejala demam.
  • Keluar cairan dari penis atau vagina.
  • Urin memiliki bau berbeda, berdarah, atau keruh.
  • Rasa sakit diikuti sakit pada perut, dan
  • Kencing batu.

Baca juga: Bahaya Infeksi Saluran Kemih Saat Hamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com