Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2020, 05:05 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Suatu studi kecil tahun 2018 dari American Council on Exercise dan Western State Colorado University menemukan, aktivitas intensitas sedang dapat membantu atlet mempertahankan kinerja daya tahannya.

Selain itu, latihan intensitas sedang seperti jalan kaki memberikan output tenaga lebih baik dibandingkan beristirahat atau melakukan pemulihan aktif sehabis berolahraga berat.

“Banyak orang tidak memandang jalan kaki sebagai olahraga. Padahal orang-orang itulah yang mungkin cenderung paling membutuhkannya,” kata Mohr.

Berjalan kaki juga merupakan salah satu latihan kardiovaskular. Latihan sederhana ini dapat meningkatkan sirkulasi dan kebugaran aerobik.

"Jalan kaki juga mengontrol tekanan darah, meningkatkan gula darah, serta mengurangi stres," kata Ivan Sulapas, MD, dokter pengobatan olahraga perawatan primer.

Baca juga: 9 Manfaat Jalan Kaki, Perkuat Jantung hingga Perbaiki Suasana Hati

Tak perlu jalan kaki dengan kecepatan tinggi untuk mendapatkan manfaat tersebut. Sebab, gerakan jalan kaki dalam konsisi santai sekalipun tetap memberi manfaat.

"Tubuh tidak dimaksudkan untuk duduk sepanjang hari melainkan untuk bergerak," kata Sulapas.

Berjalan santai akan membuat jantung, paru-paru, dan otak menjadi lebih baik.

"Di tahun 2020 sangat penting bagi banyak orang untuk mulai berjalan kaki karena ini adalah kesempatan kecil agar mereka bergerak,” kata Mohr.

Belum lagi di tahun ini banyak terjadi perubahan yang mengakibatkan stres. Entah itu karena pekerjaan, masalah ekonomi, maupun kesehatan.

Berjalan kaki bahkan hanya 10 menit telah terbukti dapat meningkatkan suasana hati yang efektif mengatasi stres.

Baca juga: Meditasi dengan Jalan Kaki, Cara Gampang Dapatkan Ketenangan

Cara berjalan kaki

Para ahli merekomendasikan orang dewasa untuk melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang setidaknya 150 menit setiap minggu.

Rekomendasi ini dapat dipecah menjadi aktivitas kecil yang dapat dilakukan dengan mudah seperti jalan kaki.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi medis atau ortopedi yang dapat membatasi kemampuan berjalan kaki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com