Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Daging Merah, Baik atau Buruk untuk Kesehatan?

Kompas.com - 24/12/2020, 06:06 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hingga saat ini, beberapa pihak masih memperdebatkan tentang konsumsi daging merah

Ada yang bilang daging merah baik untuk kesehatan. Tapi ada juga yang menganggap daging merah mendatangkan sejumlah masalah.

Sebenarnya, bermanfaat atau tidak daging merah terhadap kesehatan tergantung dari jenis dan porsi yang dikonsumsi, serta seberapa sering.

Ahli diet Julia Zumpano, RD membahas lebih lanjut tentang pro dan kontra konsumsi daging merah yang bisa menjadi pertimbangan.

Daging merah merupakan daging mamalia. Sebuah daging dikategorikan daging putih atau merah berdasarkan jumlah mioglobin di otot hewan.

Mioglobin adalah protein yang ditemukan dalam daging yang menghasilkan warna merah saat terkena oksigen. Daging merah termasuk daging sapi, domba, dan babi.

“Ada bukti yang menunjukkan daging merah dan daging olahan seperti bacon serta sosis tidak baik untuk kesehatan,” kata Zumpano.

"Kapan pun seseorang ingin makan daging merah, maka sebaiknya mengambil potongan paling ramping dan membatasi jumlahnya," tambahnya.

Baca juga: 10 Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Berhenti Makan Daging Merah

Berikut beberapa pertimbangan untuk mengonsumsi daging merah.

1. Steak

Pilih potongan daging sapi yang lebih ramping saat mengonsumsi steak. Misalnya flank, round, sirloin, tenderloin, dan ball tip.

Potongan tersebut biasanya memiliki lebih sedikit kalori dan lemak. Selain itu, kandungan proteinnya juga lebih banyak daripada potongan lainnya.

Saat mengonsumsi steak, usahakan juga untuk tidak makan lemak yang terlihat.

2. Daging giling

Daging giling sapi dan babi juga masuk kategori daging merah. Perhatikan label sebelum memilih daginh giling.

Pilih daging yang mengandung setidaknya 90% daging tanpa lemak.

3. Daging babi

Pilih daging babi tanpa lemak seperti bagian pinggang, tenderloin, dan potongan tengah. Ketika mengonsumsi, hindari lemak pada daging babi.

Selain itu, hindari juga daging olahan seperti bacon atau sosis.

Baca juga: Sering Makan Daging Merah Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Daging merahkarandaev Daging merah
Panduan konsumsi

Saat memasak daging merah, sebaiknya pilih metode memanggang, merebus, atau air fryer.

Kemudian untuk pola konsumsi, batasi asupan daging merah hanya 1-2 porsi per minggu (kira-kira 6 ons atau kurang).

Bagi yang memiliki penyakit jantung atau kolesterol tinggi, rekomendasinya membatasi daging merah kurang dari atau sama dengan 3 ons per minggu.

Manfaat kesehatan

Daging merah sebenarnya memiliki banyak vitamin, mineral dan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh.

Daging merah bisa menjadi sumber protein, vitamin B, zat besi, dan seng yang baik.

Tapi semuanya tergantung pada jenis daging merah yang dimakan dan seberapa sering. Terlalu banyak makan daging merah bisa menyebabkan komplikasi kesehatan.

Orang-orang yang menerapkan pola makan nabati seperti diet Mediterania umumnya memiliki risiko penyakit jantung dan kematian yang lebih rendah. 

Alasannya karena pada umumnya mereka mengonsumsi banyak buah, sayuran, biji-bijian, polong-polongan, dan kacang-kacangan.

Mereka juga sangat membatasi atau bahkan tidak makan daging merah. Pola makan seperti itu lebih sedikit kalori dan lemak.

Baca juga: Daging Merah Vs Daging Putih, Mana yang Lebih Sehat?

Berikut dampak buruk lainnya dari konsumsi daging merah.

1. Berpotensi menyebabkan kanker

Satu studi mengkategorikan daging olahan sebagai karsinogen level 1, sama seperti rokok dan alkohol.

Ada juga laporan yang mengkategorikan daging merah sebagai level 2a (kemungkinan karsinogen).

Laporan ini mengamati tingkat kanker usus besar dan menemukan, makan dua potong bacon per hari dapat meningkatkan risiko absolut terkena kanker usus besar sebesar 1%.

Di sisi lain, pola makan kaya serat, buah-buahan, dan sayuran telah dikaitkan dengan penurunan risiko perkembangan kanker usus besar.

2. Pengaruh ke kesehatan jantung

Sejumlah data telah menunjukkan daging merah dikaitkan dengan kolesterol tinggi.

Pada gilirannya kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

Sedangkan konsumsi lebih sedikit daging dapat menurunkan tingkat obesitas pada anak-anak dan orang dewasa.

Baca juga: Cegah Kolesterol Tinggi, Kurangi Konsumsi Makanan Berikut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com