BANDUNG, KOMPAS.com - Kopi adalah minuman unik. Kadar pahit kopi memiliki citarasa yang berbeda di setiap penyesapnya.
Perpaduan antara jenis kopi, kepekatan, rasa asam hingga proses saat disajikan turut mempengaruhi keunikan kopi. Begitu diseruput bisa memuaskan dahaga citarasa personal.
Sayangnya, tak semua orang mampu meracik kopi sesuai dengan citarasa yang diinginkan. Sangat sedikit pula kedai kopi yang mampu menghadirkan citarasa kopi yang unik, sesuai selera penikmat kopi.
"Itulah yang melatari pendirian Kopilatory. Kopilatory adalah kedai kopi dengan nuansa laboratorium di dalamnya,” kata salah satu pemilik Kopilatory, Mila Aryanti kepada Kompas.com di Bandung, Rabu (23/12/2020).
Dengan konsep laboratorium ini, pengunjung dapat meracik kopi sendiri bak barista. Mereka nantinya akan didampingi barista profesional meracik kopi menggunakan bahan yang dipilih pengunjung.
Setidaknya, ada 13 jenis kopi yang berasal dari perkebunan di 13 gunung dan dataran tinggi Jawa Barat yang disajikan.
Yakni kopi dari Gunung Puntang, Gunung Manglayang, Gunung Halu, Gunung Tilu, Gunung Wayang, Gunung Malabar, Gunung Patuha, Gunung Burangrang, Gunung Papandayan, Lembang, Parongpong, Arjasari, dan Ibun.
"Kami sengaja ingin mengangkat kopi Jabar yang memiliki kualitas yang tinggi dan tersebar di berbagai daerah, yang tentunya setiap daerah memiliki keunikan cita rasa berbeda satu sama lain," tutur dia.
Tak hanya itu, setiap kopi yang didapatkan diteliti karakteristiknya, dari mulai proses panen hingga pengolahan.
Contohnya, rasa pada kopi didapat dari lapisan pericarp, saat lapisan ini dibersihkan. Pericarp adalah kulit daging terluar ceri kopi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.