KOMPAS.com - Rasa khawatir atau cemas merupakan reaksi yang wajar di saat seseorang mengalami stres. Namun, jika kekhawatiran menguasai kita secara terus-menerus, maka akan berdampak bagi tubuh.
Kekhawatiran yang berlebihan juga membatasi kemampuan kita untuk menikmati hidup, dan menjadikan tujuan kita sulit terpenuhi.
Kecemasan berlebihan bisa dikendalikan jika ditangani dengan tepat. Karena itu, dibutuhkan kontrol diri dan ketenangan agar tidak cemas.
Meski demikian, orang yang memiliki rasa khawatir cenderung lebih sehat dibanding orang yang terlalu cuek, khususnya saat dihadapkan dengan situasi yang berbahaya.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 300.000 orang dewasa di Inggris, membuktikan hal itu.
Ditemukan bahwa peserta yang menganggap diri mereka gampang merasa cemas akan mendapat keuntungan dalam hal kesehatan, ketimbang peserta yang kurang memiliki rasa khawatir.
Baca juga: Penting, Pahamilah Batasan Kecemasan yang Tak Normal
Dalam periode beberapa tahun, partisipan yang punya rasa cemas itu diketahui memiliki risiko kematian lebih rendah dari berbagai macam kondisi, seperti kanker, penyakit pernapasan, penyakit kardiovaskular, dan kecelakaan.
Menurut para peneliti, orang-orang yang merasa khawatir cenderung lebih memerhatikan masalah fisik dan segera mencari bantuan medis. Dengan demikian mereka dapat mendeteksi dan mengobati penyakit di tahap awal.
Di samping itu, mereka terdorong lebih aktif memperbaiki kondisi kesehatan mereka, seperti rutin olahraga dan makan sehat.
Akan tetapi, emosi negatif lain seperti "kemarahan" dan "ketegangan" tidak memiliki manfaat yang sama dengan kekhawatiran dalam penelitian ini.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.