"Seringkali mereka bersama pasangan yang tampak seperti orang baik, tetapi sebenarnya bersifat mengendalikan, menahan, atau tidak hadir secara emosional," kata Ruan.
"Wanita kemudian mencoba membuat perubahan meminta pasangannya melakukan terapi atau konsultasi, dan mendorong pasangannya untuk bertemu secara emosional," tambahnya.
Baca juga: Pentingnya Sexploration untuk Hubungan Seks yang Lebih Sehat dan Aman
Ketika cara itu tidak berhasil, wanita sering kali merasa terjebak dalam situasi yang salah. Bahkan tak jarang mereka merasa bersalah karena tidak berhasil mengubah pasangannya.
Hal inilah yang kemudian mendorong wanita untuk berselingkuh dari pasangannya.
"Bagi wanita yang berjuang dengan rasa bersalah dan merasa kebahagiaannya tidak didapatkan, mereka menjadikan selingkuh sebagai jalan keluar," ujar Ruan.
Selain itu, menurut konsultan hubungan Mark Williams, LMHC, ada wanita yang menjadikan perselingkuhan sebagai bentuk 'perlindungan diri'.
Wanita tersebut tidak ingin terlihat disakiti atau ditinggalkan oleh pasangannya. Untuk membuat mereka merasa aman dan terlindungi, pilihannya jatuh ke perselingkuhan.
Psikolog klinis Kathy Nickerson, Ph.D mengungkapkan tiga tanda bahaya yang menunjukkan wanita berselingkuh.
"Mereka akan bersikap sangat protektif atau tertutup dengan ponselnya, kehilangan uang atau mengambil uang tunai dalam jumlah besar, dan kehilangan waktu," katanya.
Baca juga: Kehidupan Seks Kurang Memuaskan, Bagaimana Mengungkapkannya pada Pasangan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.