Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2020, 13:31 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sakit kepala adalah tanda dari hidrasi berlebihan dan dehidrasi, mirip dengan mual, muntah, dan diare.

Saat kita minum terlalu banyak air, konsentrasi garam dalam darah berkurang, menyebabkan sel-sel di organ di seluruh tubuh membengkak.

Jika konsentrasi garam yang kita miliki rendah, sel akan membengkak dan otak menekan tengkorak.

Tekanan ini dapat menyebabkan sakit kepala yang berdenyut-denyut dan masalah kesehatan seperti gangguan otak dan kesulitan bernapas.

7. Bengkak atau perubahan warna di tangan, bibir, dan kaki

Pada banyak kasus hiponatremia, orang mengalami pembengkakan atau perubahan warna di tangan, bibir, dan kaki.

Ketika semua sel di seluruh tubuh membengkak, kulit juga akan membengkak. Orang yang minum terlalu banyak air bisa bertambah berat badan secara tiba-tiba karena pembengkakan dan kelebihan air di aliran darah.

Apabila kita minum lebih dari sepuluh gelas air setiap hari dan melihat pembengkakan atau perubahan warna pada tangan, bibir, dan kaki, kurangi asupan air dan perhatikan perubahan pada tubuh.

Baca juga: Waspada, 9 Kebiasaan Kecil Berikut Bisa Merusak Ginjal

8. Otot lemah dan cenderung kram

Jika minum terlalu banyak air, kadar elektrolit akan turun dan keseimbangan tubuh terganggu.

Kadar elektrolit yang rendah dapat menyebabkan sejumlah gejala, termasuk kejang otot dan kram.

Cegah masalah otot dengan mengganti asupan air putih dengan air kelapa yang mengandung elektrolit.

9. Letih atau lelah

Ginjal berfungsi menyaring air yang kita minum melalui tubuh dan memastikan tingkat cairan di dalam aliran darah tetap seimbang.

Ketika air yang masuk ke tubuh terlalu banyak, ginjal bekerja lebih keras dan menciptakan reaksi stres dari hormon yang membuat tubuh stres dan lelah.

Kesulitan bangun dari tempat tidur bisa menjadi pertanda ginjal kita stres akibat kebanyakan cairan yang masuk.

Baca juga: Apa itu Elektrolit? Apa Fungsinya bagi Tubuh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com