Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesepian Dapat Melemahkan Kekebalan Tubuh, Begini Cara Mengatasinya

Kompas.com - 31/12/2020, 11:53 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perayaan tahun baru 2021 terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena kita masih harus tetap berada di rumah untuk mencegah transmisi penularan Covid-19.

Tak heran, jika hal tersebut membuat sebagian besar orang akhirnya merasakan kesepian.

Sayangnya, rasa kesepian ini bisa memengaruhi kesehatan fisik, mental kita, dan bahkan sistem kekebalan tubuh.

Menurut seorang ahli penyakit dalam, Soma Mandal, MD, kesepian dapat membuat sistem kekebalan tubuh kita melemah.

"Orang yang kesepian cenderung lebih stres," katanya.

Stres yang disebabkan oleh kesepian dapat mengaktifkan sistem adrenokortikal, yang juga dikenal sebagai respons "lawan atau lari".

Respons tersebut dapat menjadi berbahaya jika terus diaktifkan dari waktu ke waktu.

"Kesepian kronis dapat menyebabkan penurunan kemampuan kita untuk merespons infeksi potensial, serta kekuatan respons kekebalan kita," terang dokter Chirag Shah, MD.

Baca juga: Kesepian Bisa Membunuhmu, Ini Penjelasannya

Dalam studi tahun 2013 terungkap, orang dewasa yang lebih kesepian mengalami lebih banyak peradangan sebagai respons terhadap stres.

Meskipun studi tersebut masing-masing hanya memiliki 134 dan 144 peserta, mereka mengkonfirmasi penelitian itu menemukan hubungan antara kesepian dan peradangan.

Peradangan adalah respons terhadap kerusakan tubuh, di mana sel darah putih berpindah ke area cedera yang dapat menyebabkan pembengkakan atau kemerahan.

Seperti respons melawan atau lari, peradangan berguna saat dibutuhkan, tetapi bila terjadi terus menerus hal itu dapat berdampak negatif pada kesehatan.

"Peradangan kronis seperti ini dapat menyebabkan penyakit lain seperti penyakit jantung, kanker, dan demensia," jelas Mandal.

"Selain itu, peradangan juga dapat memengaruhi kemampuan sistem kekebalan untuk melawan infeksi virus," sambung dia.

Masih banyak yang harus diketahui tentang bagaimana sebenarnya kesepian berdampak pada kesehatan dan diperlukan lebih banyak penelitian berskala besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com