Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Aman Merayakan Tahun Baru di Tengah Pandemi

Kompas.com - 31/12/2020, 12:06 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akhir 2020 segera tiba. Sayangnya, tahun baru kali ini terpaksa kita lalui di tengah masa pandemi Covid-19.

Meski momen pergantian tahun kerap dirayakan, sebaiknya kita tidak merayakannya dengan bersenang-senang di tengah keramaian dan melonggarkan protokol kesehatan.

Saakar penyakit menular di Vanderbilt University, Dr William Schaffner mengingatkan, malam tahun baru kali ini seharusnya menjadi pengingat untuk meningkatkan kesadaran terhadap pencegahan virus corona.

"Secara tradisional, tahun baru selalu dirayakan dengan pesta yang sangat meriah."

"Orang-orang mungkin akan ramai-ramai berkumpul dan itu bukan keadaan di mana kita dapat menerapkan jarak sosial," ungkapnya kepada Yahoo Life.

Schaffner mengatakan, mengabaikan protokol kesehatan demi merayakan tahun baru mungkin akan membuat kita pulang dengan membawa virus dan menyebarkannya pada keluarga atau tetangga.

Nah, sebagai upaya untuk menjaga keselamatan di masa liburan tahun baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merilis pedoman baru.

Pedoman tersebut menguraikan beberapa tips untuk merayakan tahun baru 2021 dengan risiko penularan yang lebih rendah di masa pandemi seperti berikut ini.

1. Memiliki rencana perjalanan yang aman

CDC secara eksplisit melarang orang-orang bepergian untuk liburan.

Tetapi, bagi yang masih ingin atau terpaksa bepergian, para ahli CDC menyarankan untuk merencanakan perjalanan yang aman.

Beberapa di antaranya dengan mencari tahu tingkat kasus corona di tempat tujuan dan jika ingin mengunjungi seseorang, pastikan apakah ada yang sakit atau tidak di tempat tersebut.

"Semakin banyak kasus di tempat tujuan, semakin besar kemungkinan kita tertular dan menyebarkan Covid-19 karena melakukan perjalanan door-to-door," tulis CDC.

Pastikan pula transportasi yang kita gunakan untuk berpergian aman dan buatlah perencanaan yang matang, termasuk antisipasi penyebaran virus jika terjadi keramaian di transportasi umum yang kita pakai.  

Schaffner menambahkan, siapa pun yang melakukan perjalanan harus melakukan karantina saat kembali, tetapi jika itu tidak menghilangkan kewajiban kita untuk tetap memperhatikan diri dan orang lain dalam perjalanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com