Di dunia mereka, kehilangan mainan kesayangan mungkin adalah hal yang tragis, dan mungkin itu adalah momen pertama mereka memproses perasaan kehilangan dan kesedihan yang mendalam.
Sekalipun jika kita, orang dewasa, tidak menganggapnya sebagai masalah besar, kita tetap perlu menunjukkan kepada mereka bahwa kita peduli dengan rasa kesedihan mereka dan sampaikan bahwa mereka akan baik-baik saja.
Melarang anak menunjukkan emosinya, seperti menangis, akan terbawa hingga mereka dewasa.
Pada waktunya nanti, mereka bisa saja meyakini bahwa mereka tidak boleh mengekspresikan perasaannya. Padahal, menahan emosi dapat mengganggu kesehatan mental.
Baca juga: Menangis Baik untuk Kesehatan Fisik dan Mental
3. Membingungkan
Situasi di mana anak sedang merasakan kesedihan namun malah dilarang untuk menangis akan membuat mereka bingung.
Anak kecil masih belum bisa memproses emosinya.
Mereka merasakan sakit yang dalam di hati mereka dan mereka tahu bahwa bahwa rasa sakit itu harus diekspresikan, namun hal itu malah dilarang oleh orang dewaaa.
Larangan untuk menangis akan membuat anak mencoba dan mengungkapkan perasaan mereka dengan cara lain, misalnya dengan marah atau melakukan kekerasan dalam situasi tertentu.
Perasaan harus dilepaskan dan merupakan tugas orangtua untuk mengajarkan anak meluapkan perasaannya lewat cara-cara yang sehat dan menangis adalah salah satunya.
Baca juga: 5 Hal yang Bisa Bantu Anak Atasi Rasa Marah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.