Dokter penyakit dalam dan ahli vitamin Arielle Levitan, MD mengatakan itu adalah pola pikir yang salah.
"Ini bukan ide yang baik karena berbagai alasan," ujarnya.
Pertama, kebiasaan itu tidak akan bertahan lama.
Levitan menjelaskan, pil vitamin atau suplemen tidak untuk dikonsumsi seumur hidup.
Kedua, mengonsumsi terlalu banyak pil vitamin atau suplemen tidak baik bagi kesehatan dan malah membahayakan.
"Lebih baik mengonsumsi vitamin yang tepat berdasarkan pola makan, gaya hidup, dan masalah kesehatan," kata Levitan.
Menurutnya itu adalah cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan lebih aman dilakukan.
Selain itu, menggunakan cara tersebut cenderung menciptakan kebiasaan yang langgeng dan efektif sehingga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: Apa Efek Sering Konsumsi Vitamin Kunyah
5. Punya tujuan olahraga yang tidak jelas
Resolusi ingin mulai berolahraga di tahun baru memang baik, tetapi tidak cukup spesifik.
Lebih baik definisikan dulu arti olahraga dan buat perencanaannya.
"Buat resolusi yang jelas dan spesifik mencakup jenis, volume, dan lamanya waktu latihan," ucap Calder.
Baca juga: Yuk, Variasikan Jenis Olahraga demi Mencegah Cedera
6. Memilih 'jalan pintas' untuk cepat kurus
Ada orang yang ingin terlihat kurus dengan cara mengambil jalan pintas, seperti sedot lemak.
Ahli bedah plastik Dr. John Corey mengatakan, sedot lemak bukanlah alat penurun berat badan, melainkan proses pembentukan tubuh.
"Cara ini bekerja paling baik pada mereka yang memiliki atau sangat dekat dengan berat badan ideal," ujarnya.
Dia menambahkan, sedot lemak sebaiknya dilakukan di area lemak membandel yang tidak proporsional jika dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.
Baca juga: Ketahuilah, Ini 8 Kebiasaan yang Bikin Diet Gagal
7. Rela kelaparan
Beberapa orang rela kelaparan agar bisa menurunkan kelebihan berat badan dengan cepat.
Pola pikir tersebut adalah resolusi yang buruk.
"Tubuh mengubah makanan menjadi energi untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari termasuk menjaga otak tetap sehat," ujar Dr. Miriam Alexander, direktur medis kesehatan & kebugaran di LifeBridge Health.