Ramirez menyarankan agar orangtua membiasakan balita minum air putih pada siang hari agar tidak merasakan sensasi haus saat mandi.
Selain itu, hindari membawa mainan mandi seperti sendok, cangkir dan mangkok agar balita tidak tergoda menggunakannya untuk minum air saat sedang mandi.
Lalu, Jain merekomendasikan supaya orangtua dapat mengalihkan fokus anak-anak, yang berarti mengarahkan perhatian dan energi mereka, ke aktivitas lain yang lebih menyenangkan saat mandi.
"Anak-anak berkembang dengan perhatian dari orang tua mereka. Mereka akan segera berhenti berperilaku buruk jika bisa mendapatkan perhatian kita sepenuhnya," ujar dia.
Oleh karena itu, buatlah permainan yang seru dan tidak berbahaya saat mereka sedang mandi.
Untuk balita yang bersikeras ingin minum air mandi, tekankan bahwa air ini untuk waktu mandi dan bukan untuk diminum.
Jika anak haus, orangtua mungkin dapat menawarkan sebotol air untuk minum saat mereka duduk di bak mandi.
Baca juga: 4 Cara Mudah Ajak Balita Cuci Tangan dengan Benar
Jika minum air mandi terlalu banyak
Nah, kalau anak-anak sampai minum air terlalu banyak, Jain menyarankan orangtua agar tetap tenang.
Biarkan pengalaman tersebut menjadi hal baru bagi balita Anda mengeksplorasi lingkungannya pada usia itu.
Pengalaman tersebut dapat memberikan pemahaman yang melekat bagi anak tentang benar dan salah.
"Seteguk air sabun tidak berbahaya bagi balita kita dan mudah-mudahan rasanya cukup buruk sehingga mereka tidak ingin melakukannya lagi," jelasnya.
Tetapi, jika anak mengalami lebih dari empat kali muntah dalam satu jam setelah minum air mandi, orangtua harus mencari pertolongan medis atau membawa anak ke ruang gawat darurat.
Baca juga: Balita Suka Menjerit Tanpa Alasan? Ini Tips untuk Mengatasinya
Jika bayi minum air mandi
Perlu diingat, balita (usia 1-3 tahun) berbeda dengan bayi (0-12 bulan).