Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/01/2021, 17:36 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Sumber CNET

KOMPAS.com - Memasuki tahun 2021, banyak orang memiliki resolusi tahun baru agar memiliki berat badan yang ideal.

Sayangnya, proses penurunan berat badan ditentukan oleh banyak hal. Tak hanya itu, sering kali sulit bagi kita menghindari kebiasaan-kebiasaan yang malah membuat berat badan melonjak.

Nah, agar target berat badan ideal di 2021 tercapai, cobalah menghindari enam hal berikut:

1. Melakukan diet jangka pendek

Pendekatan diet jangka pendek hanya akan membuatmu mendapatkan berat badan yo-yo, di mana bobotmu bisa turun namun akan kembali naik dengan segera.

Hal ini umumnya terjadi ketika orang memulai diet ketat seperti keto, paleo, atau diet lain yang menjanjikan penurunan berat badan dengan cepat.

Pada kenyataannya, bagi kebanyakan orang, diet seimbang yang mencakup semua kelompok makanan dan masih menyertakan sedikit camilan adalah yang bekerja paling baik untuk jangka panjang.

Penurunan berat badan yang sukses dan berkelanjutan adalah menurunkan berat badan dan bisa mempertahankannya.

Pahamilah bahwa tidak ada solusi cepat, obat, atau pil ajaib dalam hal penurunan berat badan.

Menurunkan berat badan membutuhkan dedikasi pada rencana yang mendukung kebiasaan sehat jangka panjang.

Rekomendasi yang baik untuk menurunkan berat badan adalah mengurangi 0,5 - 1 kg per minggu.

Meskipun, penurunan berat badan awal bagi orang-orang dengan berat badan berlebih mungkin akan lebih dari itu.

Penelitianmenunjukkan, ini adalah cara yang efektif untuk menurunkan berat badan tanpa kehilangan terlalu banyak air atau jaringan tanpa lemak.

Baca juga: Ketahuilah, Ini 8 Kebiasaan yang Bikin Diet Gagal

2. Pola pikir: lakukan semua atau tidak sama sekali

Banyak orang yang berjuang dengan diet jangka pendek juga bergumul dengan pola pikir: lakukan semua atau tidak sama sekali.

Pola pikir ini dilakukan misalnya dengan memangkas semua jenis makanan yang dianggap tidak sehat, misalnya makanan olahan, dan berhenti mengonsumsi camilan.

Kebiasaan ini mungkin baik pada awalnya, namun tidak baik untuk jangka panjang.

Suatu saat, kamu mungkin akan merasa bersalah jika terpaksa harus mengonsumsi kelompok makanan yang sedang dihindari.

Pada akhirnya, pola ini bisa menjadi toksik bagi perjalanan dietmu.

Tak hanya pada pola makan, pola pikir ini juga berlaku untuk olahraga.

Halaman:
Sumber CNET
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com