Jika anak mengalami demam, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), tidak selalu memiliki arti yang buruk. Faktanya, ini mungkin merupakan indikator kunci bahwa sistem kekebalan sedang melawan infeksi yang lebih serius.
Namun jika Anda merasa khawatir dan ingin meredakan panas anak, bisa mencoba mengompresnya. Cara ini sangat mujarab dalam menurunkan panas Si Kecil.
Bagaimana cara mengompres anak agar panasnya cepat turun? Ikuti cara di bawah ini.
1. Siapkan perlengkapan kompres
Cara mengompres memang sederhana dan tergolong mudah. Anda hanya perlu mempersiapkan wadah, air hangat, dan sehelai kain kompres. Pertama yang harus anda lakukan adalah mencelupkan kain ke dalam air hangat dan kemudian diperas.
Baca juga: 8 Gejala Demam Berdarah (DBD) yang Perlu Diwaspadai
2. Kompres seluruh tubuh anak dengan air hangat
Selanjutnya Anda harus meletakan kain kompres di seluruh tubuh anak, terutama di daerah lipatan, seperti ketiak dan paha selama 15 menit. Bisa juga dengan menyeka seluruh tubuhnya dengan kompres hangat, atau dengan cara menyuruh anak berendam di air hangat atau air suam kuku.
3. Perbanyak minum air
Panas anak akan cepat turun, jika kompres anak dibarengi dengan memperbanyak minum air mineral. Menurut jurnal Fever and Antipyretic Use in Children, pada saat demam kebutuhan cairan meningkat sampai 1,5 kali dari kebutuhan normal. Jika anak kekurangan cairan, maka demam akan meninggi.
Minum air yang banyak fungsinya untuk menjaga kecukupan cairan dan mencegah timbulnya panas lebih tinggi. Ingat! Jangan minum minuman yang mengandung kafein (teh, kopi) karena akan menyebabkan sering berkemih atau kencing sehingga makin kekurangan cairan.
Jika terlihat tanda-tanda dehidrasi, Anda harus segera membawa anak ke rumah sakit untuk diperiksa oleh dokter.
Baca juga: Tanda Demam Anak Sudah Gawat dan Harus Segera Dibawa ke Rumah Sakit
4. Perbanyak istirahat
Biarkan anak beristirahat untuk membantu menurunkan demam, karena makin banyak beristirahat, maka panas anak akan makin cepat sembuh.
Hal lain yang patut diingat, tidak ada hubungannya antara demam dan makanan pantangan. Hal ini seringkali disalah artikan oleh para orangtua.
Selama demam dan sakit, metabolisme akan terganggu. Jadi, sebaiknya mengonsumsi makanan yang lunak sehingga mudah dicerna. Hindari pula pemakaian baju berlapis dan selimut tebal karena dapat menghambat kulit untuk melakukan pertukaran panas dengan udara.