Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2021, 12:10 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber POP SUGAR

Faktor lain

Sementara itu, melansir Healthline, masih ada beberapa faktor lain yang membuat periode menstruasi berjalan singkat.

1. Kontrasepsi dan pengobatan

Pil atau suntikan KB hormonal serta alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dapat menyebabkan siklus menstruasi lebih pendek dan lebih ringan.

Hormon dalam pil KB bisa menipiskan lapisan rahim sehingga meringankan dan mempersingkat menstruasi.

Menurut Cleveland Clinic, perempuan yang menggunakan pil progestin saja dapat mengalami pendarahan di antaranya menstruasi.

Ada pula obat-obatan lain yang memengaruhi periode menstruasi. Misalnya obat pengencer darah, obat antipsikotik atau antidepresan, obat steroid, dan obat herbal seperti ginseng.

Baca juga: Ciri-ciri Sperma Sehat yang Mampu Membuahi Sel Telur

2. Faktor gaya hidup

Banyak gaya hidup yang dapat memengaruhi durasi menstruasi, termasuk perubahan pada rutinitas harian dan tingkat stres.

Tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi hormon yang pada gilirannya memengaruhi siklus menstruasi.

Jika perempuan mengalami stres berat, dirinya mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur, lebih pendek, atau lebih ringan dari biasanya.

Bahkan ada yang tidak mengalami menstruasi sama sekali. Kemungkinan besar periode menstruasi akan kembali normal setelah tingkat stres turun.

Selain itu, penurunan berat badan yang signifikan dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur. Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia dapat menyebabkan menstruasi berhenti sama sekali.

Baca juga: Penyebab Warna Darah Haid Kerap Berubah

Kemudian olahraga berlebihan juga dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak ada sama sekali.

Hal ini dikarenakan jumlah energi yang dibakar tidak seimbang dengan jumlah nutrisi yang memadai.

Akibatnya tubuh tidak akan memiliki cukup energi untuk menjaga semua sistem bekerja. Tubuh akan mulai mengalihkan energi dari beberapa fungsi seperti reproduksi.

Hal ini dikarenakan hipotalamus, suatu bagian di otak memperlambat atau menghentikan pelepasan hormon yang mengontrol ovulasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber POP SUGAR
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com