Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Sebut Makan Yogurt Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru

Kompas.com - 03/01/2021, 16:30 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Yogurt termasuk salah satu makanan yang baik untuk kesehatan. Makanan fermentasi dari susu ini mengandung probiotik yang baik bagi pencernaan.

Tapi tak hanya itu, penelitian baru di JAMA Oncology menemukan, asupan yogurt dalam jumlah tinggi yang disertai serat dapat menurunkan risiko kanker paru.

Temuan ini berdasarkan analisis terhadap sepuluh studi dari Amerika Serikat, Eropa, dan Asia, yang melibatkan kira-kira 1,4 juta orang.

Para peneliti memeriksa 18.822 kasus kanker paru dan menyesuaikan faktor risiko seperti kebiasaan merokok.

"Penelitian ini adalah 'uji coba observasi'. Para peneliti ingin melihat apakah ada hubungan antara penyakit kanker paru dengan faktor lain."

Demikian yang diungkap Brian Mitzman, MD, seorang ahli bedah toraks dan asisten profesor bedah klinis di University of Utah.

Baca juga: Tak Merokok Tetap Berisiko Terkena Kanker Paru, Kok Bisa?

“Hasil uji coba observasi memang tidak seakurat studi acak, tapi masih bisa memberikan informasi penting,” tambahnya.

Mitzman menjelaskan, hasil dari penelitian tersebut menunjukkan konsumsi yogurt dan serat terkait dengan penurunan risiko kanker paru-paru.

Penelitian menemukan, pria yang makan kira-kira tiga ons yogurt sehari memiliki risiko 19 persen lebih rendah terkena kanker paru.

Hal yang sama juga berlaku bagi wanita yang mengonsumsi empat ons yogurt sehari. Selain itu, peserta yang makan serat paling banyak kemungkinan terkena kanker 17 persen lebih kecil.

Menariknya, penelitian menunjukkan makan yogurt atau serat dalam jumlah kecil sekalipun juga dapat menurunkan risiko kanker paru.

“Secara umum, ini memang bukan perubahan besar. Tapi perubahan kecil jauh lebih baik," kata Mitzman.

Baca juga: Mengolah Yogurt Jadi Kreasi Makanan Sehat

Namun dirinya mengingatkan, penelitian yang membahas hubungan yogurt dan serat dengan kanker paru masih terbatas.

Jadi, meskipun laporan penelitian terbaru ini menggembirakan, tapi masih belum pasti. Penelitian lebih banyak tentang hal ini diperlukan di masa mendatang.

Di sisi lain, Kevin Sullivan, MD dari Northwell Health Cancer Institute mengungkapkan manfaat kesehatan dari yogurt dan serat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com