KOMPAS.com - Berdandan adalah salah satu kegiatan yang banyak disukai perempuan sejak remaja. Namun demikian, anak juga bisa tertarik untuk berdandan. Rasa ingin tahu anak biasanya timbul setelah melihat ibunya memulaskan makeup.
Ada sebagian anak yang iseng berdandan ala kadarnya. Namun, ada pula anak perempuan yang benar-benar menyukai riasan, apalagi ia berhasil mencobanya satu kali.
Minat anak untuk berdandan sering kali terlihat pada usia muda dan cenderung meningkat saat anak duduk di bangku sekolah menengah.
Sebagai orangtua, kita pun ragu kapan membolehkan anak untuk merias diri, dan bagaimana menjaga kesehatan dan keamanan anak.
"Prinsip pertama adalah berkomunikasi secara terbuka tentang makeup segera setelah anak menunjukkan minat," ucap dokter anak Eva Kubiczek-Love, MD.
Baca juga: Lady Gaga Mengaku Baru Merasa Cantik Setelah Belajar Dandan
"Orangtua perlu menetapkan ekspektasi, batasan, dan memahami dampak psikologis dan kesehatan pada anak setelah mengizinkan ia berdandan."
Cara terbaik bagi anak untuk merias diri bergantung pada sudut pandang keluarga dan praktik yang diterima di lingkungan anak.
Pastikan bahwa kita menyetujui aturan dan norma tersebut terlebih dahulu agar kita bisa mengambil keputusan dalam mengizinkan anak berdandan.
Contohnya, apabila anak terlibat dalam kompetisi menari atau menjadi pemandu sorak, riasan lebih lazim diterapkan di lingkungan sosial tersebut.
"Adalah ide yang baik untuk bertanya kepada anak mengapa dia tertarik dengan riasan, ajak ia bersenang-senang, dan ingatkan dia jika Anda berpikir riasannya terlalu berlebihan," kata Kubiczek-Love.
Baca juga: Ketika Kata Pemutih dan Mencerahkan Dihapus dari Produk Kosmetik
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.