KOMPAS.com - Tes usap (swab) antigen merupakan salah satu cara deteksi dini Covid-19. Pada masa liburan Natal dan Tahun baru, hasil pemeriksaan swab antigen dijadikan syarat wajib untuk melakukan perjalanan ke luar kota.
Di sisi lain, ada pula orang-orang yang sengaja melakukan swab antigen sebelum berkumpul dengan teman atau kerabatnya.
Namun, apakah melakukan swab antigen sebelum kumpul-kumpul efektif mencegah penularan Covid-19?
Menurut dr Cahyarini Dwiatmo, SpMK (K), swab antigen paling baik dilakukan pada tujuh hari pertama setelah onset atau munculnya gejala.
Hasil pemeriksaan positif swab antigen dipengaruhi oleh banyaknya jumlah virus dalam tubuh. Apabila kadar virusnya sedikit, maka bisa jadi hasilnya negatif.
"Jika swab antigen dilakukan sebelum gejala muncul atau setelah hari ketujuh gejala muncul, hasilnya pun bisa negatif," ujar Cahyarini kepada Kompas.com, Selasa (5/1/2021).
Baca juga: Penumpang Pesawat Diimbau Lakukan Rapid Test Antigen H-1 Penerbangan
Ahli mikrobiologi klinis yang juga Ketua Komite Pusat Pengendalian Infeksi (PPI) RSUP Persahabatan itu menegaskan, hasil negatif swab antigen tidak bisa dijadikan alasan untuk kumpul-kumpul.
"Sangat tidak bijak bila mengandalkan hasil tes swab antigen yang negatif untuk berkumpul dengan kerabat atau keluarga," katanya.
Cahyarini mengingatkan, langkah terbaik yang harus dilakukan masyarakat adalah tetap menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Lalu jika sakit, periksakan diri ke dokter dan isolasi mandiri," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.