Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efektifkah Swab Antigen Sebelum Kumpul-kumpul Cegah Covid-19?

Kompas.com - 05/01/2021, 19:02 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tes usap (swab) antigen merupakan salah satu cara deteksi dini Covid-19. Pada masa liburan Natal dan Tahun baru, hasil pemeriksaan swab antigen dijadikan syarat wajib untuk melakukan perjalanan ke luar kota.

Di sisi lain, ada pula orang-orang yang sengaja melakukan swab antigen sebelum berkumpul dengan teman atau kerabatnya.

Namun, apakah melakukan swab antigen sebelum kumpul-kumpul efektif mencegah penularan Covid-19?

Menurut dr Cahyarini Dwiatmo, SpMK (K), swab antigen paling baik dilakukan pada tujuh hari pertama setelah onset atau munculnya gejala.

Hasil pemeriksaan positif swab antigen dipengaruhi oleh banyaknya jumlah virus dalam tubuh. Apabila kadar virusnya sedikit, maka bisa jadi hasilnya negatif.

"Jika swab antigen dilakukan sebelum gejala muncul atau setelah hari ketujuh gejala muncul, hasilnya pun bisa negatif," ujar Cahyarini kepada Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Penumpang Pesawat Diimbau Lakukan Rapid Test Antigen H-1 Penerbangan

Ahli mikrobiologi klinis yang juga Ketua Komite Pusat Pengendalian Infeksi (PPI) RSUP Persahabatan itu menegaskan, hasil negatif swab antigen tidak bisa dijadikan alasan untuk kumpul-kumpul.

"Sangat tidak bijak bila mengandalkan hasil tes swab antigen yang negatif untuk berkumpul dengan kerabat atau keluarga," katanya.

Cahyarini mengingatkan, langkah terbaik yang harus dilakukan masyarakat adalah tetap menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Lalu jika sakit, periksakan diri ke dokter dan isolasi mandiri," katanya.

Hal lain yang perlu menjadi perhatian prosedur melakukan swab antigen. Ada beberapa orang yang bahkan melakukan swab sendiri tanpa bantuan tenaga profesional ketika hendak kumpul-kumpul.

Cahyarini mengatakan, hasil swab antigen yang dilakukan seorang diri bisa jadi tidak akurat karena pengerjaannya tidak dengan ilmu.

Baca juga: Daftar 29 Stasiun yang Ada Layanan Rapid Test Antigen

Seorang warga melakukan tes cepat atau rapid test antigen di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (22/12/2020). PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo membuka layanan tes cepat atau rapid test antigen bagi calon penumpang jasa penerbangan serta masyarakat umum sebagai upaya antisipasi dan menekan transmisi virus COVID-19 saat liburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGRO Seorang warga melakukan tes cepat atau rapid test antigen di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (22/12/2020). PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo membuka layanan tes cepat atau rapid test antigen bagi calon penumpang jasa penerbangan serta masyarakat umum sebagai upaya antisipasi dan menekan transmisi virus COVID-19 saat liburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

Dia menjelaskan, hasil pemeriksaan laboratorium sangat dipengaruhi oleh teknik pengambilan spesimen atau sampel yang tepat dan benar.

Swab nasofaring yang dilakukan pada pemeriksaan antigen bukan sekadar melakukan teknik usap di hidung menggunakan lidi dacron.

"Usapnya lebih dalam lagi, sampai mencapai perbatasan dengan tenggorokan. Teknik ini agak sulit dikerjakan sendiri dan berisiko salah," kata Cahyarini.

Dirinya menambahkan, swab yang dilakukan tanpa bantuan tenaga profesional bisa jadi mengarahkan lidi dacron bukan ke nasofaring, melainkan malah ke telinga atau organ lain.

Baca juga: Jangan Coba-coba Swab Antigen Sendiri, Ini Bahayanya

Jika lokasi pengambilan sampel salah, maka dapat diprediksi hasil pemeriksaan pun tidak akurat.

Selain itu, swab yang dilakukan seorang diri tanpa bantuan tenaga profesional juga berisiko menyebabkan perdarahan rongga hidung apabila tidak hati-hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com