Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 15/09/2022, 13:45 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orang pasti pernah mengalami sembelit. Sembelit bisa terjadi ketika menginjak usia dewasa, atau saat masih anak-anak.

Sembelit pada bayi atau anak merupakan masalah umum. Demikian dikatakan ahli gastroenterologi anak Mohammed Nasser Kabbany, MD.

Tapi, Kabbany menambahkan, gejala sembelit pada anak sulit dikenali. "Sekitar 1:20 kunjungan dokter anak berkaitan dengan sembelit," kata dia.

Baca juga: Berapa Lama Sembelit Bisa Ditoleransi?

"Sembelit kerap dimulai saat anak jauh dari rumah, dan takut menggunakan kamar mandi," kata dia.

Meski sulit, gejala sembelit pada anak bisa dilihat dari perilakunya, seperti:

- Wajah anak yang memerah saat mengejan untuk buang air besar.

- Noda kecil di popok atau celana dalam anak. Tanda ini kemungkinan karena feses tidak keluar dengan baik.

- Kurang nafsu makan dan sakit perut.

- Mengompol.

- Infeksi saluran kemih.

- Terlalu lama di kamar mandi.

Selanjutnya, demi mencegah sembelit pada anak, Kabbany membagikan tipsnya di bawah ini.

1. Atur rutinitas kamar mandi

Jika anak dilatih untuk menggunakan toilet, bantu ia mengatur rutinitas kamar mandi sehingga dapat memakai toilet secara teratur.

Rutinitas yang sudah ditetapkan akan memberi sinyal pada tubuh anak untuk pergi ke kamar mandi.

Usahakan anak makan di waktu yang sama setiap hari agar tubuhnya mendapatkan dorongan internal setelah makan.

Baca juga: Wajib Tahu, Pilihan Susu dan Kaitannya dengan Sembelit pada Anak

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com