2. Selada keriting
Ada berbagai macam selada. Namun, jenis yang paling banyak dibudidayakan antara lain selada daun longgar, selada kepala renyah dan selada romaine.
Selada keriting hijau masuk ke dalam jenis selada daun longgar.
Umumnya, pertumbuhan selada dewasa mencapai 65-130 hari setelah tanam.
Namun, selada yang dipanen hingga setua itu biasanya punya rasa pahit dan jadi tidak laku dijual.
Oleh karena itu, selada idealnya dipanen ketika usianya masih relatif muda. Pembiaran tanaman hingga dewasa hanya dilakukan untuk mendapatkan benih.
Umur panen selada berkisar antara 30-40 hari dari pembenihan.
Ciri-ciri tanaman siap dipanen adalah ketika daun dewasanya berwarna hijau cerah, lebar dan bergelombang.
Sama seperti selada keriting hijau, ada pula jenis selada keriting merah yang termasuk jenis selada daun longgar.
Bedanya, ketika sudah siap panen, daun selada keriting kerah akan menunjukkan bagian tepi warna merah yang lebih nyata ketimbang bagian dalamnya atau yang dekat dengan batang.
Baca juga: Makan Salad Juga Bisa Kenyang, Simak Tipsnya
3.Kangkung
Kangkung terdiri dari dua jenis, yakni kangkung darat dan kangkung air.
Namun, jenis yang ditanam secara hidroponik adalah kangkung darat.
Lama pembibitan kangkung kurang lebih selama tujuh hari. Setelah itu, Anda bisa memindahkan bibitnya ke tempat pembesaran atau produksi.
Jika ditanam pada media kerikil, benih bisa langsung ditebar sehingga tidak perlu dipindahkan. Namun, penyebarannya harus merata dan teratur agar tidak terbuang percuma.
Umur panen kangkung darat yang ditanam dengan cara hidroponik antara 20-25 hari dari waktu pembenihan.