Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Juwita Bahar, Ini Akibatnya jika Tubuh Kurang Karbohidrat

Kompas.com - 07/01/2021, 06:32 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Oleh karena itu, ketika hendak memangkas karbohidrat, usahakan terlebih dahulu melakukan perencanaan nutrisi yang matang.

Baca juga: Jangan Asal Diet, Kekurangan Karbohidrat Bisa Berbahaya

2. Tidak cukup serat
Tidak cukup mengonsumsi karbohidrat juga bisa menyebabkan tubuh kekurangan asupan serat.

Beberapa sumber serat terbesar dari karbohidrat antara lain biji-bijian, buah-buahan dan sayuran, terutama sayuran bertepung (starchy vegetables).

Serat memiliki peran kunci dalam proses pencernaan serta kesehatan jantung dan kesehatan usus.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan lebih banyak serat memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dan cenderung memiliki lebih banyak bakteri menguntungkan dalam mikrobioma.

Serat juga dapat membantu kita merasa kenyang untuk waktu yang lebih lama, yang akan berguna jika kita sedang berusaha menurunkan berat badan.

Baca juga: 4 Cara Makan Lebih Banyak Serat agar Tubuh Lebih Sehat

3. Mengganggu fungsi otak
Karbohidrat adalah sumber energi yang lebih disukai oleh otak.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa otak mengonsumsi sekitar 120 gram karbohidrat setiap harinya dan otak kita menyumbang sekitar 20 persen dari total energi (kalori) yang dibakar setiap hari.

Saat pertama kali memulai diet rendah karbohidrat, kita mungkin akan mengalami kabut otak, kelelahan mental dan perubahan suasana hati karena sumber bahan bakar utama tubuh tiba-tiba menghilang.

Setelah tubuh bisa menyesuaikan diri, gejala-gejala tersebut mungkin akan mereda, tetapi efek awal tersebut adalah bagian dari alasan mengapa diet rendah karbohidrat sangat sulit untuk dipatuhi.

Menurut Koff, banyak orang mengganti peran stimulannya dengan sumber lain, seperti kafein.

Padahal, kafein dan stimulan lainnya hanya akan memberikan efek menyegarkan jangka pendek, sementara karbohidrat sehat akan memasok otak dengan apa yang dibutuhkannya untuk menjalankan banyak fungsi tubuh serta memberikan energi jangka panjang.

Penting untuk memilih opsi karbohidrat yang lebih sehat. Sebab, kualitas karbohidrat adalah faktor nyata dalam menentukan bagaimana otak dan tubuh akan memanfaatkannya untuk kesehatan.

Baca juga: Waspadai, 7 Kebiasaan Buruk yang Merusak Fungsi Otak

4. Memicu gangguan makan
Memangkas satu kelompok makanan tertentu dapat berkaitan dengan gangguan makan.

Hal ini terutama berlaku untuk ortoreksia nervosa atau obsesi terhadap pola makan sehat yang berkembang menjadi sebuah gangguan makan.

Karbohidrat bukanlah satu-satunya makronutrien yang terkait dengan gangguan makan.

Namun, perlu diingat bahwa memangkas total kelompok makanan mana pun dapat berkontribusi terhadap pengembangan hubungan yang buruk dengan makanan.

Di luar kaitannya dengan pengembangan penyakit, memangkas kelompok makanan tertentu, terutama karbohidrat, juga bisa menghambat performa olahraga kita dan menyebabkan usaha kebugaran kita menjadi "stuck" alias jalan di tempat.

Baca juga: 6 Fakta Bulimia, Gangguan Makan yang Dialami Putri Diana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com