Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Masalah Kesehatan akibat Main Video Game Menurut Penelitian

Kompas.com - 07/01/2021, 10:53 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Hypebeast

KOMPAS.com - Durasi orang bermain video game meningkat tajam selama pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari tingginya permintaan yang luar biasa terhadap perusahaan game Nintendo dan Sony. Konsol game dari kedua perusahaan yakni Switch dan PlayStation 5 terjual habis.

Bermain video games dianggap sebagai salah satu cara untuk menghibur diri selama berada di rumah saja. Selain itu, main games online juga membantu untuk tetap berinteraksi dengan orang lain.

Beberapa penelitian juga menunjukkan permainan video game memiliki manfaat kognitif. Sebut saja kontrol perhatian dan penalaran spasial yang lebih baik.

Tak hanya itu, video game juga memiliki aplikasi medis untuk membantu orang dengan kondisi medis tertentu.

Video game dapat melatih orang dengan penyakit degeneratif untuk meningkatkan keseimbangannya. Bermain game juga membantu remaja dengan ADHD meningkatkan keterampilan berpikir.

Baca juga: Studi: Bermain Video Game Meningkatkan Perasaan Bahagia

Bahkan ahli bedah bisa mendapatkan pelatihan tentang cara melakukan operasi yang rumit secara teknis lewat video game.

Namun, suatu studi baru memperingatkan para gamers di rumah bahwa terlalu banyak bermain game dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan.

1. Cedera

Harvard Health Publishing (HHP) mengungkapkan, bermain video game yang berlebihan dapat menyebabkan cedera terkait game serta kecanduan.

Menurut HHP, bermain game dapat menyebabkan cedera stres berulang akibat penggunaan berulang. Kondisi ini disebabkan oleh aktivitas yang melibatkan penggunaan otot dan tendon berulang kali.

Akibatnya timbul rasa sakit dan peradangan. Jika cedera ini terus berlanjut, mati rasa dan kelemahan serta cedera permanen bisa terjadi.

Baca juga: Pendapatan Nintendo Meningkat di Kuartal Terakhir 2020

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Cedera tangan dan lengan yang berlebihan mengalami peningkatan di kalangan gamer. Salah satu contohnya adalah sindrom carpal tunnel.

Sindrom ini terjadi ketika ada peradangan saraf di pergelangan tangan yang menyebabkan nyeri dan mati rasa.

Lalu ada juga cedera yang dikenal dengan istilah gamer's thumb. Cedera ini terjadi ketika tendon yang menggerakkan ibu jari menjadi meradang.

Hal itu dapat menyebabkan pembengkakan dan gerakan yang terbatas pada ibu jari.

Selain itu, pemain video game juga berisiko terkena trigger finger atau stenosing tenosynovitis. Kondisi ini terjadi ketika jari tersangkut dalam posisi bengkok karena peradangan kronis.

Risiko lain adalah tennis elbow yakni peradangan menyakitkan di tempat tendon masuk ke tulang di bagian luar siku.

Baca juga: Main Games Bukan Hadiah untuk Anak

2. Obesitas

Bermain game juga terkait dengan obesitas pada remaja. Hal ini disebabkan karena seorang remaja bisa duduk selama berjam-jam setiap hari di depan layar dan kurang bergerak aktif.

Kelebihan berat badan juga terjadi karena asupan makanan meningkat saat bermain video game.

Menurut suatu penelitian di Journal of Clinical Nutrition, satu sesi permainan video game pada remaja pria sehat dapat meningkatkan asupan makanan, terlepas dari sensasi nafsu makan.

Ada bukti yang menunjukkan sinyal rasa kenyang terganggu ketika bermain game sehingga ingin terus makan. 

Selain itu, tekanan mental saat bermain video game mengaktifkan pusat penghargaan, yang mengarah pada peningkatan asupan makanan.

Baca juga: 14 Cara Mengurangi Nafsu Makan Berlebih Agar Tidak Kegemukan

3. Masalah penglihatan

Keluhan umum lainnya adalah masalah penglihatan seperti ketegangan mata. Akibatnya terjadi sakit kepala dan konsentrasi yang buruk.

4. Masalah psikologis

Selain penyakit fisik, kecanduan bermain game juga bisa menyebabkan masalah psikologis. Pemain game berisiko mengalami penarikan diri dan kehilangan minat pada aktivitas lain.

Bermain game juga telah dikaitkan dengan insomnia, gangguan ritme sirkadian, depresi, agresi, dan kecemasanm

Ada juga kekhawatiran bahwa paparan kekerasan ekstrim dalam video game dapat membuat remaja dan dewasa muda mengalami masalah emosional serta kemungkinan melakukan tindakan kekerasan.

Baca juga: Mengenali Kondisi Mata Kering, Pemicu, dan Cara Mengatasinya

Cara tepat

HHP menyimpulkan cara tepat bermain game adalah dalam jumlah sedang atau moderasi.

Sebagian besar bahaya yang timbul dari bermain game dapat diatasi dengan cara membatasi jumlah waktu yang dihabiskan di depan layar.

Alihkan waktu bermain game dengan melakukan aktivitas sehat seperti berolahraga atau bersosialisasi di dunia nyata, bukan di game virtual.

Untuk mencegah cedera, pemain game perlu diberi informasi tentang cara melindungi ibu jari, pergelangan tangan, dan siku.

Selain itu, pemain game perlu mendapatkan pemahaman tentang menjaga berat badan ideal, mengatur emosi dan jam tidur, serta menjaga kesehatan mata.

Baca juga: Orangtua, Coba Sadari Sisi Positif Game Online untuk Anak, Apa Saja?

Pendidikan sederhana tentang pentingnya istirahat, peregangan, konsumsi makanan sehat, serta mengompres ibu jari, pergelangan tangan, atau siku harus diketahui oleh gamer untuk mencegah cedera.

Selain itu, untuk kesehatan mata, pemain game dapat mencoba aturan 20-20-20. Artinya setiap 20 menit, cobalah untuk melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.

Singkatnya, bermain video game bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan baik secara sosial apabila dikombinasikan dengan gaya hidup sehat.

Mulai dari waktu istirahat yang cukup, rutin berolahraga, hingga nutrisi yang baik. Jangan biarkan game mengatur kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Bos Sony Sebut PlayStation 5 Ludes Terjual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Hypebeast
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com