3. Bebas dari ketidaknyamanannya dan penyalahgunaan.
4. Bebas dari rasa takut dan tertekan.
5. Bebas mengekspresikan perilaku alaminya.
Sementara itu, hewan seperti monyet makaka berekor panjang ini di habibat aslinya hidup berkelompok. Kelompoknya itu terdiri dari lebih kurang 30 jenis makaka.
Ketika lahir, bayi makaka akan diasuh oleh ibunya selama satu tahun.
Nah, selama masa pengasuhan, bayi makaka mulai mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dan diajarkan untuk berinteraksi bersama monyet lainnya di kelompok itu.
Bayi makaka juga diajarkan caranya mencari makan, mengenal cara membuka buah-buahan atau kacang-kacangan dengan benar, memanjat pohon, dan banyak hal.
Oleh sebab itu, Manohara mengungkapkan, apabila monyet makaka serta satwa liar lainnya dipelihara manusia, dia tidak bisa belajar hidup seperti seharusnya.
"Di pusat rehabilitasi saja perlu membuat kelompok, lalu mereka dapat dilepasliarkan ke dalam," jelasnya.
"Jadi sebaiknya bawa ke pusat rehabilitasi sedini mungkin karena mereka bisa tumbuh lebih alami," imbuh dia.
Diketahui, kini bayi monyet berjenis makaka berekor panjang tersebut sudah dibawa ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta guna penanganan yang lebih lanjut.
Baca juga: 14 Alasan Hewan Langka Sebaiknya Tak Dipelihara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.