KOMPAS.com - Baru-baru ini, beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita sedang melakukan unboxing seekor bayi monyet berjenis makaka berekor panjang di media sosial.
Video yang viral di aplikasi TikTok itu kemudian dibagikan ulang oleh pemilik akun Twitter @elsawarnaa.
Banyak netizen yang geram atas tindakan wanita tersebut karena dia dianggap telah mengancam kelestarian satwa-satwa liar dengan membelinya.
Melihat hal tersebut, mantan aktris yang aktif sebagai relawan untuk perlindungan satwa liar, Manohara Odelia, memberikan tanggapan di akun Instagram pribadinya.
Menurut dia, dengan membeli satwa liar, kita telah berkontribusi pada perdagangan satwa liar yang kejam dan tidak etis.
"Salah satu cara menghentikannya adalah jangan membeli satwa liar dengan alasan apa pun, baik itu sebagai hewan peliharaan atau koleksi karena perdagangan satwa liar tidak beretika," terangnya.
Wanita berusia 28 tahun itu juga menjelaskan bahwa membeli dan mengadopsi hewan itu berbeda. Apalagi, satwa liar sebenarnya tidak boleh diperjualbelikan ataupun dipelihara.
Sebab, satwa liar seharusnya berada di habibat aslinya, yakni di alam terbuka atau di pusat-pusat rehabilitasi hewan.
"Orang akan pakai kata adopsi pada satwa liar ketika mereka memberikan sponsor atau donasi untuk pusat rehabilitasi," ujarnya.
"Memberikan sponsor pada satwa liar bukan berarti kita bisa mengadopsinya sebagai hewan peliharaan di rumah," sambung dia.
View this post on Instagram
Kehidupan satwa liar yang layak
Dalam posting tersebut, Manohara menekankan beberapa poin penting terkait kehidupan layak bagi satwa liar.
Dia mengatakan bahwa di dalam dunia hewan itu ada yang namanya lima kebebasan atau five freedoms yang mencakup:
1. Bebas dari rasa lapar dan haus.
2. Bebas dari rasa sakit, cedera, dan penyakit.