KOMPAS.com - Semua anak pasti senang diberi hadiah dan penghargaan oleh orangtua. Bentuk hadiah itu bisa bermacam-macam, seperti membelikan es krim, makanan, atau mainan yang disukai anak.
Memberi hadiah kepada anak bertujuan agar dia termotivasi untuk lebih giat belajar, mematuhi orangtua, dan menjadi anak yang baik.
Namun, apakah kebiasaan memberi hadiah kepada anak akan berpengaruh terhadap perkembangan emosionalnya?
Psikolog anak Emily Mudd, PhD menjelaskan bagaimana menggunakan penghargaan atau hadiah untuk memotivasi anak.
Baca juga: Lama di Rumah Bikin Anak Kesepian, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?
Mengenal dua jenis motivasi
Dengan mengenal cara motivasi memengaruhi otak, kita akan memahami mengapa anak memilih untuk mengerjakan atau menolak tugas tertentu.
Motivasi intrinsik adalah kondisi di mana kita melakukan suatu kegiatan karena hal itu menyenangkan. Bagi anak, kegiatan menyenangkan bisa berupa bermain video game atau mendengarkan musik favorit.
"Ketika sesuatu secara intrinsik memotivasi, Anda melakukannya karena itu menyenangkan dan menarik. Anda tidak melakukannya untuk mendapatkan hadiah atau menerima pengakuan," kata Mudd.
Baca juga: Bagaimana Membangun Perilaku Baik pada Anak Tanpa Iming-iming Hadiah?
Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Kita bertindak bukan karena menikmatinya, melainkan ingin imbalan dari orang lain atau hasil yang bagus.
"Dengan motivasi ekstrinsik, anak mungkin belajar untuk ujian matematika karena ia ingin nilai yang bagus, bukan karena ia menikmati matematika atau belajar," jelas Mudd.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.