Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Gemuk dan Rentan Penyakit, Ini 8 Tanda Kamu Kurang Gerak

Kompas.com - 08/01/2021, 06:00 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Menurut Correlius, konon untuk rekondisi jantung, diperlukan sekitar 8-10 minggu olahraga konsisten.

Meskipun hanya berjalan kaki selama 10 menit setiap dua hari, kuncinya adalah memulai dan konsisten.

Baca juga: Kecepatan Naik Tangga Bisa Ungkap Kondisi Jantung

6. Kualitas tidur terganggu
Secara umum, kita dianjurkan untuk memiliki tidur berkualitas selama 7-9 jam setiap malam.

Kurang tidur dapat memicu masalah metabolisme, melemahkan sistem kekebalan, meningkatkan risiko kematian dini, dan lainnya.

Semakin lama seseorang tidak aktif, maka kualitas tidurnya juga akan semakin buruk.

Sebuah meta analisis juga menemukan bahwa kebiasaan kurang gerak yang berlebihan juga dapat meningkatkan kemungkinan insomnia.

Baca juga: 10 Cara Cepat Tidur yang Sederhana dan Ampuh

7. Penurunan kesehatan mental
Menurut Steinbaum, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang kurang gerak mengalami penurunan kesejahteraan psikologis dan kualitas hidup.

Orang-orang tersebut, kata dia, juga cenderung merasa lebih tertekan.

Sementara orang yang membiasakan diri berolahraga rutin cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Sebab, olahraga berkaitan dengan pelepasan serotonin atau hormon perasaan senang.

Inilah yang membuat orang-orang yang rajin berolahraga sangat berkomitmen dengan rutinitasnya.

Mindfulness atau latihan kesadaran dapat membantu memerangi stres dan kecemasan.

Menurut psikolog dan salah satu pendiri aplikasi mindfulness Boom Journal, Matt West, bergerak aktif sambil menerapkan mindfulness sangat bermanfaat terhadap kebugaran dan kesehatan mental.

Baca juga: Rutinitas Pereda Stres di Pagi Hari, Cuma 10 Menit, Coba Yuk...

8. Ingatan buruk
Biasanya, ketika kita berpikir untuk menjalankan hidup kurang gerak, pikiran kita akan mengarah ke kondisi seperti kelemahan otot, masalah jantung, hingga risiko penyakit seperti kanker.

Namun, ketahuilah bahwa olahraga atau bergerak juga bermanfaat untuk otak kita.

Menurut studi PLOS One, duduk selama berjam-jam dapat menyebabkan berkurangnya ketebalan di lobus temporal medial, area otak yang bertanggung jawab untuk memori.

Itulah mungkin yang menjelaskan mengapa orang-orang yang hidupnya kurang gerak cenderung lebih pelupa.

Gaya hidup aktif tidak hanya bisa meningkatkan kemampuan otak pada area ini, tetapi juga mengatasi masalah kognitif terkait usia, seperti demensia.

Nah, ingatlah bahwa peningkatan aktivitas sekecil apapun tetap dapat memberikan manfaat positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan seseorang.

Jadi, mulailah dari yang kecil dan pertahankan kebiasaan baik tersebut. Sebab, jika diterapkan secara konsisten, kebiasaan baik tersebut akan memberi hasil yang besar.

Baca juga: Waspadai, 7 Kebiasaan Buruk yang Merusak Fungsi Otak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com