Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
drg. Citra Kusumasari, SpKG (K), Ph.D
dokter gigi

Menyelesaikan Program Doktoral di bidang Kariologi dan Kedokteran Gigi Operatif (Cariology and Operative Dentistry), Tokyo Medical and Dental University, Jepang.

Sebelumnya, menempuh Pendidikan Spesialis Konservasi Gigi di Universitas Indonesia, Jakarta dan Pendidikan Dokter Gigi di Universitas Padjadjaran, Bandung.

Berpraktik di berbagai rumah sakit dan klinik di Jakarta. Ilmu karies, estetik kedokteran gigi, dan perawatan syaraf gigi adalah keahliannya.

Perawatan Efektif untuk Gigi Sensitif

Kompas.com - 08/01/2021, 08:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

GIGI sensitif sering dirasakan oleh sebagian besar orang, serta menjadi salah satu kelainan gigi yang paling mengganggu. Berbagai macam perawatan untuk gigi sensitif terkadang masih belum memadai dan kurang berhasil. Hal ini dapat menimbulkan masalah fisik dan psikologis bagi seseorang.

Selain itu, dapat berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang, terutama yang berkaitan dengan pemilihan pola makan, menjaga kebersihan gigi secara optimal dan aspek estetika.

Definisi gigi sensitif
Gigi sensitif atau istilah di dunia medisnya adalah dentin hipersensitif; dentinal hipersensitif; servikal hipersensitif; akar hipersensitif; atau semental hipersensitif adalah nyeri yang berasal dari dentin yang terbuka sebagai respons terhadap kimiawi, termal, atau rangsangan osmotik, namun masih belum jelas apa penyebab utama gigi sensitif.

Interaksi diantara beberapa faktor masih diyakini memiliki peran penting sebagai pencetus terjadinya gigi sensitif.

Baca juga: Jangan Biarkan Gigi Sensitif Berlarut, Apa Alasannya?

 

Beberapa studi di tahun 2013 melaporkan prevalensi gigi sensitif pada orang dewasa mencapai 74 persen, banyak terjadi pada perempuan yang kemungkinan berkaitan dengan pola makan dan kebersihan mulut mereka.

Gigi yang paling banyak mengalami sensitif adalah gigi taring dan gigi premolar (geraham kecil). Terdapat dua metode untuk menentukan intensitas gigi sensitif, pertama adalah melalui wawancara langsung ke pasien dan pemeriksaan klinis.

Penyebab gigi sensitif
Kombinasi beberapa faktor dibawah ini dapat menyebabkan terjadinya gigi sensitif, yaitu:

1. Menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang keras. Sehingga menyebabkan terbukanya enamel, dentin terekspos atau menyebabkan penurunan gusi.
2. Penurunan gusi yang biasanya disebabkan oleh penyakit periodontal. Sehingga menyebabkan tereksposnya dentin gigi.
3. Gigi retak.
4. Kebiasaan buruk mengerot-ngerot gigi atau mengatupkan gigi.
5. Adanya plak gigi. Akumulasi plak di permukaan akar gigi dapat menyebabkan hilangnya mineral gigi, sehingga menyebabkan terbukanya dentin.
6. Penggunaan obat kumur yang berkepanjangan.
7. Makanan asam.
8. Prosedur perawatan gigi (misalnya setelah prosedur pemutihan atau penambalan gigi).
9. Kelainan pada sistem pencernaan seperti penyakit asam lambung, muntah berlebihan, dan sebagainya.

Baca juga: Jangan Sepelekan Gusi Berdarah, Kenali 5 Tandanya

Ilustrasi menyikat gigi untuk menjaga kesehatan gigi. Ilustrasi menyikat gigi untuk menjaga kesehatan gigi.

Proses terjadinya gigi sensitif

Teori yang paling diterima secara luas mengenai mekanisme terjadinya gigi sensitif yaitu teori hidrodinamik.

Pertama kali dikemukakan oleh Gysi tahun 1900 dan divalidasi oleh Brännstrom pada tahun 1960-an. Teori ini menyebutkan bahwa ketika rangsangan (suhu, fisik, atau perubahan osmotik) diaplikasikan ke dentin, maka akan terjadi perubahan laju pergerakan cairan di dalam tubulus dentin dan akan menghasilkan perubahan tekanan pada saraf pulpa, yang akhirnya akan menyebabkan rasa nyeri pada orang tersebut.

Ada beberapa  hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi sensitif, mulai dari mengurangi tekanan pada saat menyikat gigi, mengurangi konsumsi makanan dan minuman asam secara berlebihan, penambalan gigi pada dentin yang terbuka di bagian leher gigi, hingga perawatan saluran akar gigi.

Baca juga: Mengapa Perawatan Akar Gigi Lebih Baik Ketimbang Mencabut?

Jika gigi sensitif ternyata disebabkan karena kelainan pencernaan, seperti asam lambung atau muntah berlebihan, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis pencernaan.

Sementara itu, produk pengurang rasa sensitif pada gigi yang dapat diaplikasikan secara profesional oleh dokter gigi di klinik antara lain fluor, larutan potasium nitrat, potasium oksalat, dan masih banyak lagi.

Beberapa produk perawatan gigi sensitif di rumah yang telah dipublikasikan secara internasional, antara lain: Colgate Pro-Argin, SensiShield, ACP, Recaldent (CPP-ACP), Blanx sensitive toothpaste, Biorepair, Nanit active (Henkel’s toothpaste), UltraDex, Sensodyne, Crest ProHealth, Colgate SnF2, and Elmex sensitive.

Kesimpulannya, perawatan gigi sensitif untuk setiap orang berbeda-beda. Hal yang pertama harus dilakukan adalah mencari penyebab utama gigi sensitif, menentukan intensitas gigi sensitif, melakukan kebiasaan yang baik untuk kesehatan rongga mulut sesuai rekomendasi dokter gigi, perawatan klinis oleh dokter gigi, serta perawatan untuk dilakukan di rumah menggunakan agen pengurang rasa sensitif pada gigi.

Drg. Citra Kusumasari, SpKG(K), Ph.D

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com