Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2021, 09:53 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Health

Artinya pembakaran kalori menjadi lebih besar. Hal ini berlaku pada pria maupun wanita pasca-menopause.

Baca juga: 6 Makanan yang Meningkatkan Metabolisme dan Dapat Turunkan Berat Badan

Selain itu, suatu studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan, makan terlalu malam memperburuk toleransi gula darah.

Selain itu, makan malam juga mengurangi jumlah pembakaran lemak. Jadi membatasi asupan kalori saja tidaklah cukup.

Kekurangan kalori

Walau defisit kalori dikatakan dapat membantu proses penurunan berat badan, bukan berarti harus makan sangat sedikit bahkan sampai menahan lapar sepanjang hari.

Asupan kalori terlalu rendah hanya memberikan dampak negatif pada penurunan berat badan. Hal ini dikarenakan tubuh beralih ke mode bertahan hidup, menghemat kalori, dan penurunan berat badan jadi lambat.

Selain itu, asupan kalori yang terlalu sedikit dapat melemahkan fungsi kekebalan, meningkatkan risiko cedera, dan mengurangi kemungkinan penurunan berat badan.

Hal lain yang berperan dalam penurunan berat badan adalah metabolisme dan hormon pengatur nafsu makan. Kinerja keduanya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kurang tidur, stres, dan susunan mikrobiota usus.

Banyaknya faktor yang memengaruhi proses penurunan berat badan membuat waktu yang dibutuhkan oleh setiap orang berbeda-beda.

Baca juga: Berapa Kalori yang Harus Dibakar untuk Menurunkan 1 Kg Berat Badan?

Fluktuasi berat badan

Dalam prosesnya, berat badan tidak selalu berkurang. Bisa saja dalam suatu waktu, saat menimbang, berat badan malah bertambah.

Ini bukan berarti program penurunan berat badan gagal. Ada beberapa alasan yang memengaruhinya.  Salah satunya karena retensi cairan yang sering terjadi menjelang menstruasi atau karena terlalu banyak mengonsumsi makanan asin.

Retensi cairan dapat membuat berat badan bertambah walau sebenarnya lemak tubuh berkurang.

Sass mengatakan, yang terpenting adalah pola hidup sehari-hari.

"Jangan hanya fokus pada waktu dan jumlah berat badan yang berkurang. Mempertahankan kebiasaan hidup sehat dan seimbang jauh lebih penting," katanya.

Baca juga: Tanda Timbunan Lemak Perut yang Dipengaruhi Hormon

Dalam proses penurunan berat badan, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah konsisten dengan kebiasaan hidup sehat seperti mengatur pola makan dan rutin olahraga.

Selain itu, jangan lupa untuk bersabar dan tidak membandingkan diri dengan orang lain. Sebab proses penurunan berat badan pada masing-masing orang tidak sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Health
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com