KOMPAS.com - Menjaga kesehatan mental bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi di tengah situasi pandemi seperti sekarang yang memicu stres, khawatir, cemas, dan emosi negatif lainnya.
Emosi negatif dapat membuat seseorang mudah merasa kesal, lelah, dan bahkan mati rasa. Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan otak yang terkadang tak disadari.
Psikiater Margaret Seide, MD menjelaskan, sama seperti otot yang bisa kelelahan sehabis melakukan latihan keras, otak juga bisa mencapai titik kelelahan ketika diliputi emosi negatif.
Ketika seseorang yang mengalami kelelahan secara mental berusaha untuk terus bekerja, ada banyak masalah yang bisa ditemui.
Misalnya sulit tidur, suasana hati yang sangat terganggu, kurang sabar, dan meningkatnya konsumsi makanan cepat saji karena ingin mencari kenyamanan.
Bila dibiarkan, stres berkepanjangan dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Namun sayangnya, tidak semua orang menyadari tanda-tanda kelelahan mental.
Baca juga: Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik dengan Meditasi
Berikut 9 tanda kelelahan mental yang harus diperhatikan.
1. Kurang sabar
Saat mental sedang lelah, hal-hal kecil menjadi tidak dapat ditoleransi. Sebabnya, cadangan emosi semakin sedikit
Apabila mendapati diri kehilangan kesabaran pada hal-hal yang sebelumnya tidak menjadi masalah, bisa jadi itu tanda kelelahan mental.
2. Mudah tersinggung
Kelelahan mental dapat menyebabkan seseorang terjebak dalam mode pertarungan sepanjang waktu. Dirinya dapat terus-menerus gelisah dan mudah tersinggung.
Hal ini dikarenakan tubuh merasa perlu waspada terhadap segala kemungkinan bahaya di lingkungan sekitar.
3. Sulit konsentrasi
Memikirkan banyak hal pada waktu bersamaan memang bisa membuat seseorang kehilangan fokus dan sulit berkonsentrasi pada suatu tugas dalam satu waktu.