Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2021, 21:17 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Fatherly

KOMPAS.com - Menjaga kesehatan mental bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi di tengah situasi pandemi seperti sekarang yang memicu stres, khawatir, cemas, dan emosi negatif lainnya.

Emosi negatif dapat membuat seseorang mudah merasa kesal, lelah, dan bahkan mati rasa. Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan otak yang terkadang tak disadari.

Psikiater Margaret Seide, MD menjelaskan, sama seperti otot yang bisa kelelahan sehabis melakukan latihan keras, otak juga bisa mencapai titik kelelahan ketika diliputi emosi negatif.

Ketika seseorang yang mengalami kelelahan secara mental berusaha untuk terus bekerja, ada banyak masalah yang bisa ditemui.

Misalnya sulit tidur, suasana hati yang sangat terganggu, kurang sabar, dan meningkatnya konsumsi makanan cepat saji karena ingin mencari kenyamanan.

Bila dibiarkan, stres berkepanjangan dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Namun sayangnya, tidak semua orang menyadari tanda-tanda kelelahan mental.

Baca juga: Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik dengan Meditasi

Berikut 9 tanda kelelahan mental yang harus diperhatikan.

1. Kurang sabar

Saat mental sedang lelah, hal-hal kecil menjadi tidak dapat ditoleransi. Sebabnya, cadangan emosi semakin sedikit

Apabila mendapati diri kehilangan kesabaran pada hal-hal yang sebelumnya tidak menjadi masalah, bisa jadi itu tanda kelelahan mental.

2. Mudah tersinggung

Kelelahan mental dapat menyebabkan seseorang terjebak dalam mode pertarungan sepanjang waktu. Dirinya dapat terus-menerus gelisah dan mudah tersinggung.

Hal ini dikarenakan tubuh merasa perlu waspada terhadap segala kemungkinan bahaya di lingkungan sekitar.

3. Sulit konsentrasi

Memikirkan banyak hal pada waktu bersamaan memang bisa membuat seseorang kehilangan fokus dan sulit berkonsentrasi pada suatu tugas dalam satu waktu.

Tetapi, jika ternyata sulit berkonsentrasi pada hal apa pun, maka bisa menjadi tanda bahwa otak lemah dan beberapa fungsi dasarnya mengalami gangguan.

Baca juga: 7 Cara Melatih Fokus agar Tidak Mudah Kehilangan Konsentrasi

4. Terlalu banyak makan camilan

Kelelahan mental dapat membuat seseorang makan banyak camilan. Bahkan persediaan di rumah menjadi cepat habis.

Hal ini dikarenakan saat mental sedang lelah, otak kurang mampu membuat keputusan tepat. Tubuh lebih memprioritaskan kebutuhan untuk bertahan hidup.

5. Insomnia

Kelelahan mental bisa mengakibatkan masalah gangguan tidur yakni insomnia. Seseorang merasa sulit untuk tidur.

Kondisi ini terjadi ketika tubuh mengalami kelelahan secara mental, tetapi tidak dapat memasuki mode relaksasi.

"Selain itu, tidur adalah aktivitas aktif. Otak perlu bekerja dengan baik agar bisa tidur secara efektif," kata Seide.

Apabila otak mengalami kelelahan, akibatnya sulit tidur. Padahal, insomnia atau kurang tidur dapat memperburuk kelelahan mental.

Baca juga: 5 Tips Jitu Atasi Insomnia di Tengah Pandemi Covid-19

6. Istirahat tidak membantu

Kelelahan mental tak selalu menyebabkan insomnia. Bisa juga waktu tidur dan istirahat fisik cukup, tetapi tidak mampu membuat tubuh merasa segar.

Jika demikian, hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan perawatan diri. Psikoterapis Joseph Zagame, LCSW-R mengungkapkan pentingnya perawatan diri.

"Meluangkan waktu untuk memproses perasaan lewat menulis jurnal, bercerita kepada teman atau terapis dapat membantu memulihkan tubuh dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh tidur,” katanya.

Selain itu, terlibat dalam praktik perawatan diri seperti yoga, meditasi, menghabiskan waktu di alam terbuka, atau mandi air panas juga bisa membantu meredakan ketegangan.

7. Terbebani dengan tugas kecil

Kelelahan secara mental membuat semua hal terasa sulit. Bahkan tugas-tugas kecil seperti melipat cucian rasanya sulit untuk dilakukan.

Baca juga: Benarkah Perbuatan Baik Menyehatkan Mental?

8. Mati rasa

Beberapa orang mungkin akan menangis atau kesal saat kelelahan mental. Namun, ada yang tidak merasakan apa-apa terhadap hal buruk ataupun baik, alias mati rasa.

Hal itu dikarenakan sudah merasa terlalu lelah dengan hidup sehingga tidak dapat memproses emosi dan tidak peka.

9. Lebih sering berdebat

Kelelahan mental membuat ketegangan terus meningkat. Akibatnya, seseorang menjadi lebih sering berdebat dan tidak sepakat dengan pendapat orang lain.

"Ini adalah indikator bahwa kebutuhan tidak terpenuhi dan rasa frustrasi muncul dalam interaksi dengan orang lain,” jelas Zagame.

Baca juga: Sering Marah Tanpa Sebab? Mungkin Ini Penjelasannya

Cara bangkit

Ilustrasi meditasi di bawah pohonDmytro Shestakov Ilustrasi meditasi di bawah pohon
Jika salah satu atau beberapa dari tanda-tanda tersebut tengah Anda alami, yang diperlukan adalah perawatan diri.

"Pikirkan tentang hal-hal yang cenderung membuat Anda merasa membumi, tenang, dan aman,” kata Zagame.

Langkah itu bukan hanya memulihkan energi fisik, tetapi juga emosional. Rasanya akan lebih berbeda saat dilakukan ketika sedang merasa lelah, stres, bosan, ataupun kesepian.

Jalan-jalan di sekitar rumah, bermainlah dengan hewan peliharaan, meditasi selama 15 menit, atau apa pun merupakan contoh kegiatan yang bisa membantu.

Penting juga untuk melakukan hal-hal mendasar seperti makan sehat, tidur nyenyak, dan olahraga. Seide merekomendasikan luangkan waktu untuk tidak melakukan apa pun selama sehari atau mungkin penuh.

Baca juga: 7 Manfaat Pelihara Tanaman untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Menjauhlah sepenuhnya dari pekerjaan, ponsel, dan apa pun yang dapat menyebabkan stres. Memang terasa sulit, tetapi lakukan sebisa mungkin.

Jangan lupa untuk meminta dukungan dari orang lain. Entah pasangan, anggota keluarga, teman, atau siapa pun.

"Rasanya akan sangat memulihkan jika mendapat perhatian dari orang lain. Atau ketika orang lain mendengarkan cerita dan perasaan dengan penuh empati," kata Zagame.

Bisa juga meminta bantuan dari profesional, seperti terapis atau psikolog. Mereka dapat membantu mengatasi kelelahan mental dan mencarikan keterampilan baru.

Baca juga: Tidur, Pola Makan, dan Olahraga, Mana yang Terbaik bagi Kesehatan Mental?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Fatherly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com