Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Jumlah Karbohidrat yang Sebaiknya Dikonsumsi agar Panjang Umur?

Kompas.com - 09/01/2021, 13:11 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Karbohidrat kerap dijadikan "musuh" bagi para pelaku diet karena dianggap berperan dalam kenaikan berat badan.

Padahal, dengan menjaga asupan karbohidrat, ada manfaat yang bisa diperoleh.

Studi yang diterbitkan Lancet Public Health mengungkap, asupan karbohidrat dalam jumlah yang tepat bahkan bisa memperpanjang usia seseorang.

Baca juga: 10 Dampak Kesehatan jika Memangkas Drastis Asupan Karbohidrat

Para peneliti dari Brigham and Women’s Hospital di Boston, AS melacak dan menganalisis pola makan lebih dari 15.000 orang dewasa paruh baya di AS selama 25 tahun.

Peneliti menyesuaikan faktor gaya hidup seperti kebiasaan olahraga, status merokok, dan banyak lagi.

Hasilnya ditemukan, orang yang mengonsumsi karbohidrat sekitar setengah dari total asupan kalori setiap hari, memiliki risiko kematian dini lebih rendah.

Artinya, jika kebutuhan kalori kita setiap hari adalah 2000 kalori, maka 1000 kalori dari jumlah itu berasal dari karbohidrat.

Hasil itu lebih baik dibandingkan orang yang mengonsumsi lebih dari 70 persen atau kurang dari 40 persen total kalori dari karbohidrat.

Baca juga: Efek Samping Berhenti Mengonsumsi Karbohidrat

Orang yang mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah sedang pada usia 50 tahun diperkirakan bisa hidup sampai usia 83 tahun.

Sedangkan, orang yang mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah tinggi dan rendah memiliki harapan hidup masing-masing 79 tahun dan 82 tahun.

Hasil tersebut dikuatkan dengan studi lain yang juga menemukan kaitan antara asupan karbohidrat dan harapan hidup.

Peneliti mencatat, kualitas karbohidrat juga berperan dalam risiko kesehatan dan kematian secara keseluruhan.

Dijelaskan peneliti, orang yang mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah besar kemungkinan memilih karbohidrat olahan seperti nasi putih atau roti putih.

Kedua makanan itu kurang memiliki nilai gizi dan berisiko pada kesehatan dan berat badan mereka di masa mendatang.

Baca juga: Berapa Banyak Konsumsi Karbohidrat jika Ingin Berat Badan Turun?

Di sisi lain, orang yang mengurangi asupan karbohidratnya secara drastis, sering mengganti karbohidrat dengan daging dan produk susu, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kematian.

Para peneliti sadar, data mereka hanya berdasarkan pengamatan yang tidak membuktikan hubungan sebab dan akibat antara kematian dan asupan karbohidrat yang terlalu banyak atau sedikit.

Namun secara keseluruhan, tampaknya penelitian itu menunjukkan pepatah lama "segala sesuatu sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedang" masih berlaku.

Perlu diingat, jika kita memutuskan untuk membatasi karbohidrat, pastikan menggantinya dengan protein dan lemak nabati yang lebih sehat seperti kacang-kacangan atau biji-bijian.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Karbohidrat: Mana yang Paling Sehat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com