Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/01/2021, 16:55 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Namun, para partisipan studi tidak percaya pada anggapan umum.

Mereka menilai tingkat keberhasilan penuaan mereka pada skala satu sampai sepuluh, dan skor rata-rata yang didapat adalah 8,4 atau sangat bahagia.

"Orang yang mengira mereka menua dengan baik belum tentu merupakan individu paling sehat," kata ketua peneliti Dilip Jeste, MD, kepala divisi psikiatri geriatrik di University of California.

"Faktanya, optimisme dan gaya koping yang efektif lebih penting untuk penuaan daripada pengukuran kesehatan dan kebugaran secara tradisional."

Baca juga: Menentukan Hobi Berdasarkan Zodiak, Cocok atau Tidak?

4. Memiliki kedekatan dengan keluarga dan teman

Koneksi adalah sumber kegembiraan dan menawarkan perlindungan kuat terhadap stres yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Banyak studi ilmiah yang membuktikan bahwa memiliki teman akan mengubah biokimia otak, memompa perasaan gembira dan sejahtera yang meningkatkan kekebalan.

Di saat kita sendirian dalam waktu lama, tingkat hormon stres meningkat dan memperbesar peluang kita mengalami penyakit jantung, tekanan darah tinggi, depresi, pemikiran yang kacau, dan gangguan tidur.

Dukungan sosial dari teman, keluarga, atau tetangga bisa mencegah peningkatan tekanan darah yang berisiko stroke dan serangan jantung.

Pernikahan dapat memperpanjang usia pria sekitar tujuh tahun, sedangkan wanita sekitar tiga tahun.

Hewan peliharaan juga dapat membantu mengurangi stres dan menurunkan tekanan darah, serta membantu penderita serangan jantung hidup lebih lama.

Baca juga: Jaga Persahabatan demi Manfaat Besar bagi Kesehatan...

5. Berpikir positif

Ilustrasi pernafasan yang baikShutterstock.com Ilustrasi pernafasan yang baik
Berpikir secara produktif membantu kita menurunkan risiko gangguan mental. Senam otak sederhana, yang disebut ahli saraf sebagai neurobik, adalah salah satu caranya.

Saat melakukan otopsi pada 137 orang dengan penyakit Alzheimer, para peneliti menyadari bahwa seluruh orang memiliki gejala yang jauh lebih ringan dari seharusnya.

Setelah diteliti lebih jauh, peneliti menemukan, otak pasien lebih berat dan mempunyai lebih banyak neuron dari jumlah normal.

Itu artinya, pasien Alzheimer memiliki cadangan kognitif atau simpanan jalur ekstra yang memungkinkan otak berfungsi normal lebih lama.

Orang yang lebih sering menggunakan otaknya saat bekerja dan bermain memiliki cadangan kognitif.

Peneliti meyakini, memberi tekanan pada otak dengan cara yang mirip seperti saat kita memberi tekanan pada otot selama latihan dapat menghasilkan manfaat serupa. Otak menjadi lebih kuat, lebih bugar, dan lebih fleksibel.

Baca juga: Bergaul dan Kebiasaan Lain yang Mempertajam Memori Otak


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com