KOMPAS.com - Di dunia horologi, Zenith adalah perusahaan jam yang patut diperhitungkan.
Perusahaan Swiss yang didirikan di tahun 1865 oleh Georges Favre-Jacot itu melahirkan banyak jam tangan, yang sebagian dipakai oleh tokoh-tokoh dunia.
Sebutlah, jurnalis Prancis dan aktivis wanita Caroline Remy, pilot Louis Bleriot, hingga pemimpin spiritual dan politikus India, Mahatma Gandhi.
Bagi Zenith, tahun 1969 merupakan momen di mana perusahaan tersebut menciptakan sejarah dalam pembuatan jam.
Kala itu, Zenith El Primero, jam tangan kronograf frekuensi tinggi otomatis pertama di dunia, lahir.
Zenith El Primero hadir dalam tiga model stainless steel, dan salah satu yang paling disorot adalah model A385.
Model ini memiliki gradien cokelat di bagian dial, dan merupakan "smoked" dial pertama yang dibuat di industri jam tangan.
El Primero A385 menjadi berita utama pada tahun 1970.
Dalam sebuah operasi bernama "Operation Sky", jam ini diuji secara ekstrem dengan cara diikatkan ke roda pesawat Air France Boeing 707 yang terbang dari Paris ke New York.
Tujuan dari operasi itu adalah menguji ketahanan jam tangan terhadap perubahan suhu yang drastis, gaya angin, serta perubahan tekanan udara.
Ketika pesawat mendarat di bandara di New York, arloji itu masih berfungsi dengan sempurna.
Arloji El Primero A385 menjadi bukti bahwa mesin jam mekanis lebih baik dibandingkan mesin jam kuarsa dalam hal ketahanan.
Mengambil DNA dari model original buatan tahun 1969, Chronomaster Revival A385 memiliki casing tonneau berdiameter 37 mm yang menggunakan bahan stainless steel, serta pusher bergaya pump atau pompa.
Perbedaan jam ini dari versi terdahulu terletak pada kaca pelindung dial jam yang menggunakan bahan kristal safir, bukan kaca akrilik.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.