Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tips Mencegah Sakit Mag lewat Perubahan Pola Makan

Kompas.com - 11/01/2021, 07:00 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Penyakit mag (dispepsia) sudah tak asing di telinga. Karena kerap kambuh, penyakit ini sering kali mengganggu aktivitas.

Menurut Medical News Today, dokter akan mendiagnosis seseorang mengalami penyakit ini jika mengalami gejala seperti:

  • Kembung.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri yang berhubungan dengan sistem pencernaan.
  • Sensasi terbakar di saluran pencernaan.
  • Perasaan terlalu kenyang setelah makan.
  • Merasa kenyang terlalu cepat saat makan, dan lainnya.

Menurut buku Maag-Kenali, Hindari dan Obati yang ditulis oleh Nurheti Yuliarti, sakit mag bisa disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori, tetapi juga bisa disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat.

Salah satu aspek penting dalam menerapkan gaya hidup sehat adalah menerapkan pola makan sehat.

Mengubah pola makan menjadi lebih sehat dan teratur bisa menjadi langkah awal untuk mencegah penyakit ini.

Pastikan makanan Anda menyertakan zat gizi beragam dengan menyertakan karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin, serta memenuhi kebutuhan serat tubuh.

Selain itu, pastikan pula Anda mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup setiap harinya.

Baca juga: Sama-sama Penyakit Lambung, Ini Beda Gerd dan Maag

Beberapa tips makan yang bisa diterapkan untuk mencegah sakit mag, antara lain:

1. Kurangi konsumsi sayuran mentah atau sayuran yang berpotensi menghasilkan gas di saluran pencernaan, seperti sawi, kol dan bunga kol.

2. Jika ingin meningkatkan konsumsi serat dari sayuran, lakukan secara bertahap hingga bakteri baik yang membantu mencerna sayur siap terlebih dahulu. Sebab, mengonsumsi sayuran dengan jumlah banyak secara tiba-tiba bisa menyebabkan kembung karena tubuh masih dalam posisi kekurangan jumlah bakteri baik yang membantu mencerna sayuran tersebut.

3. Kurangi minuman bersoda karena akan menambah jumlah gas di saluran pencernaan.

4. Kurangi makanan dan minuman yang rasanya asam karena akan semakin memperburuk kondisi lambung yang sudah kelebihan asam lambung.

5. Kurangi makanan berlemak, pedas dan asam, seperti opor, durian, Masakan Padang, Pempek Palembang, dan lainnya. Cara memasak dengan ditumis, dipanggang, dipepes, disup, atau direbus sangat disarankan, serta hindari makanan yang terlalu banyak digoreng atau bersantan kental.

6. Jika Anda sedang atau pernah menderita sakit mag, hindari makanan tinggi lemak, seperti kulit unggas dan gajih segala macam daging, serta bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti kol, kembang kol, nangka, durian, minuman bersoda, kopi, dan alkohol.

7. Makan perlahan dan jangan langsung berbaring setelah selesai makan, meskipun Anda merasa mengantuk karena kekenyangan. Tunggu hingga kurang lebih satu jam agar sebagian besar makanan sudah meninggalkan lambung menuju ke usus. Anda bisa beraktivitas terlebih dahulu, seperti membersihkan bekas makan, merapikan rumah, atau aktivitas lainnya sebelum berbaring.

Baca juga: Waspadai Gejala Maag Kronis agar Tak Berujung pada Penyakit Serius

Kapan harus ke dokter?
Banyak orang mengalami penyakit mag ringan dari waktu ke waktu dan mengelolanya dengan perubahan gaya hidup atau obat-obatan yang dijual bebas di pasaran.

Namun, Anda harus mencari bantuan medis jika sering mengalami gangguan pencernaan atau gejala yang Anda alami semakin memburuk.

Beberapa kondisi yang dianggap perlu bantuan penanganan dokter, antara lain:

  • Sakit perut yang parah.
  • Perubahan gerakan usus.
  • Sering muntah, terutama disertai darah.
  • Terdapat darah di tinja atau tinja berwarna hitam.
  • Benjolan di daerah perut.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Anemia.
  • Merasa tidak sehat.
  • Kesulitan menelan makanan.
  • Warna kuning pada mata dan kulit.
  • Sesak napas.
  • Berkeringat, hingga
  • Sakit dada yang menyebar ke rahang, lengan atau leher.

Baca juga: Ini 6 Makanan untuk Penderita Maag yang Aman Dikonsumsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com