Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Peran Nutrisi dalam Mengurangi Risiko Depresi

Kompas.com - 11/01/2021, 14:50 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecemasan dan depresi adalah salah satu kondisi kesehatan mental yang paling umum di seluruh dunia. Tapi, tak banyak orang menyadari dirinya memiliki gangguan ini.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), depresi bisa menjadi salah satu masalah kesehatan utama di dunia pada tahun 2030.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika para peneliti terus mencari cara baru untuk mengurangi dampak kondisi kesehatan mental, daripada mengandalkan terapi dan pengobatan terkini.

Psikiatri nutrisi adalah bidang penelitian baru yang secara khusus melihat peran nutrisi dalam pengembangan dan pengobatan masalah kesehatan mental.

Baca juga: Media Sosial Jadi Rujukan Informasi Nutrisi dan Kesehatan

Beberapa studi observasional telah menunjukkan hubungan antara kualitas diet keseluruhan dan risiko depresi.

Misalnya, satu ulasan dari 21 studi dari 10 negara menemukan, pola diet yang sehat dengan asupan tinggi buah, sayuran, serta asupan makanan hewani yang rendah dapat mengurangi risiko depresi.

Sebaliknya, diet yang melibatkan asupan daging merah dan olahan yang tinggi, dengan asupan buah, serta sayuran yang rendah dapat meningkatkan risiko depresi secara signifikan.

Baru-baru ini, sebuah penelitian pada orang dewasa di atas usia 50 tahun menemukan, adanya hubungan antara tingkat kecemasan yang lebih tinggi dengan diet tinggi lemak jenuh dan gula tambahan.

Namun penting untuk diketahui, bahwa studi ini masih bersifat observasional, sehingga belum dapat membuktikan sebab dan akibat.

Baca juga: Bagaimana Diet Sehat untuk Mencegah Kerusakan Jantung?

Penumpang mengenakan masker di ruang tunggu yang nyaris kosong di Bandara Internasional John F Kennedy, New York, 31 Januari 2020. Kecemasan kian meningkat menyusul penyebaran virus corona yang semakin luas.AFP/SPENCER PLATT Penumpang mengenakan masker di ruang tunggu yang nyaris kosong di Bandara Internasional John F Kennedy, New York, 31 Januari 2020. Kecemasan kian meningkat menyusul penyebaran virus corona yang semakin luas.

Mengobati kondisi kesehatan mental

Penelitian tentang intervensi diet dapat membantu mengobati masalah kesehatan mental relatif baru dan masih cukup terbatas.

Uji coba SMILES adalah salah satu uji coba terkontrol acak pertama untuk memeriksa peran diet dalam pengobatan depresi. Namun, studi ini bersifat jangka pendek.

Intervensi diet mirip dengan diet Mediterania karena menekankan pola makan tinggi sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, ikan, minyak zaitun, maupun kacang-kacangan.

Pada akhir penelitian, mereka yang berada dalam kelompok diet ini memiliki peningkatan yang jauh lebih besar dalam gejala depresi.

Baca juga: Bisa Berakibat Buruk, Waspadai Tanda Anak Depresi

Perbaikan ini tetap signifikan, bahkan ketika para ilmuwan memperhitungkan variabel yang lain, termasuk indeks massa tubuh (IMT), aktivitas fisik, dan merokok.

Nutrisi di dalam suplemen

Selain pola diet, para ilmuwan tertarik pada efek potensial dari nutrisi individu dalam bentuk suplemen makanan. Diketahui ada hubungan antara nutrisi seperti folat, magnesium, zat besi, seng, vitamin D, dan lainnya yang rendah dapat menimbulkan kecemasan, serta risiko depresi.

Meski begitu, ada bukti yang tidak meyakinkan tentang apakah mengonsumsi suplemen bermanfaat untuk kesehatan mental.

Namun, sebuah artikel di Frontiers in Physiology pernah membahas bagaimana asam lemak omega-3 dapat mengurangi tingkat peradangan.

Karena efek anti-inflamasi dan pentingnya kesehatan otak, para ilmuwan telah menyelidiki omega-3 untuk efek potensial mereka pada kesehatan mental.

Baca juga: Mengapa Kita Butuh Asam Lemak Omega-3

Makanan sehat yang menggandung lemak sehat atau omega 3Shutterstock Makanan sehat yang menggandung lemak sehat atau omega 3

Lalu, pada tahun 2018 dan 2019, ulasan uji coba terkontrol acak menemukan suplemen omega-3 efektif dalam pengobatan kecemasan dan depresi pada orang dewasa.

Kendati demikian, masih belum jelas apakah suplementasi omega-3 dapat membantu meningkatkan suasana hati pada sebagian besar individu.

Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan untuk memperoleh sebagian besar nutrisi ini melalui diet yang sehat dan bervariasi.

Baca juga: 9 Tanda Kamu Alami Kelelahan Mental

Hubungan nutrisi dan kesehatan mental

Beberapa ilmuwan percaya, bahwa efek peradangan dari pola diet tertentu bisa membantu menjelaskan hubungan antara nutrisi dan kesehatan mental.

Apalagi, sebagian besar kondisi kesehatan mental tampaknya berhubungan dengan peningkatan tingkat peradangan.

Misalnya, diet yang bermanfaat untuk kesehatan mental adalah tinggi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, yang semuanya adalah makanan kaya akan senyawa anti-inflamasi.

Penjelasan lainnya adalah diet dapat memengaruhi bakteri di usus, yang sering orang sebut sebagai mikrobiom usus.

Penelitian yang sedang berlangsung menemukan hubungan kuat antara kesehatan usus dan fungsi otak.

Nah, dari sini akhirnya ada kemungkinan, bahwa diet sehat secara tidak langsung memainkan peran penting pada kesehatan mental.

Baca juga: 4 Cara Makan Lebih Banyak Serat agar Tubuh Lebih Sehat

Kompleksitas kesehatan mental

Penting untuk diingat kalau ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kebiasaan makan dan kesehatan mental.

Menurut MentalHealth.gov, faktor-faktor yang dapat berkontribusi pada kondisi kesehatan mental yakni faktor genetika, pengalaman hidup, dan riwayat keluarga.

Status sosial ekonomi juga dapat memengaruhi kesehatan mental, seperti halnya akses ke makanan dan kualitas diet secara keseluruhan.

Kesehatan mental juga dapat memengaruhi kebiasaan makan. Maka, tak jarang orang yang merasa stres beralih ke makanan yang kurang sehat.

Demikian pula, banyak obat antidepresan dan anti-kecemasan yang dapat meningkatkan nafsu makan dan sekaligus meningkatkan berat badan yang berpotensi obesitas.

Intinya, diet mungkin menjadi faktor penting bagi kesehatan mental. Tetapi, banyak aspek kehidupan lainnya yang juga dapat berkontribusi pada suasana hati.

Baca juga: Tidak Bersemangat Menjalani Hari? Coba Ini untuk Perbaiki Suasana Hati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com