KOMPAS.com - Pangeran Harry dan Meghan Markle memutuskan untuk tidak lagi bermain media sosial. Pasangan ini vakum dari media sosial setelah melihat banyak ujaran kebencian.
Menurut Sunday Times, Duke dan Duchess of Sussex kecewa dengan ujaran kebencian yang mereka temukan di platform media sosial seperti Facebook dan Twitter.
Tak main-main, mereka mengaku tak akan lagi menggunakan media sosial, baik untuk kepentingan pribadi maupun profesional.
Dalam beberapa kesempatan, Pangeran Harry dan Meghan Markle memang sering berbicara tentang dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental.
Contohnya dalam editorial majalah Fast Company bulan Juni 2020 lalu. Pangeran Harry mengecam penggunaan media sosial yang mendatangkan banyak masalah.
Menurut dia, media sosial dapat memicu dan menciptakan kebencian, krisis kesehatan, dan krisis kebenaran.
Bersama sang istri, Harry telah berbicara dengan banyak ahli untuk menjadikan media sosial menjadi platform yang lebih sehat.
"Dari percakapan dengan para ahli, kami yakin harus merombak sistem komunitas online kami dengan cara yang lebih ditentukan oleh kasih daripada kebencian," kata Harry seperti dikutip Independent.
Baca juga: Kekurangan Meghan Markle Jadi Beban Pangeran Harry, Benarkah?
Lebih jauh, Harry mengaku ingin media sosial dipenuhi kebenaran bukan informasi yang salah, ada kesetaraan dan inklusivitas, bukan ketidakadilan dan rasa takut.
"Media sosial juga harus menjadi tempat orang bebas berbicara, tapi bukan menjadikannya sebagai senjata menyerang orang lain,” tambah adik Pangeran William itu.
Pangeran Harry dan Meghan Markle sebenarnya memiliki banyak pengikut di media sosial. Di Instagram contohnya, mereka memiliki lebih dari 10 juta pengikut.
Jumlah itu jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan akun resmi Kerajaan Inggris.
Tak lama setelah mengundurkan diri dari anggota senior kerajaan, Pangeran Harry dan Meghan Markle sempat memanfaatkan media sosial untuk kepentingan organisasi nirlaba mereka, Archewell.
Namun dengan keputusan terbaru ini, maka pasangan tersebut tidak akan lagi menggunakan platform serupa.
Baca juga: Meghan Markle Kalahkan Melania Trump Jadi Kandidat Cover Majalah
Di sisi lain, Meghan memang terhitung memiliki pengalaman buruk dengan media sosial.
Meghan pernah merasa menjadi orang yang paling diejek di dunia lewat media sosial setelah bertunangan dengan Pangeran Harry.
Sebelum ini, pada 2016 lalu, suaminya juga pernah mengecam media sosial karena adanya ujaran kebencian, rasisme, dan seksisme.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.