Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2021, 08:17 WIB
A P Sari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bagi sebagian orang, kopi merupakan minuman favorit yang tidak bisa dipisahkan dari rutinitas sehari-hari.

Dilansir Insider, Kamis (2/8/2018), Penelitian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health mengungkapkan, sebanyak 62 persen orang di Amerika Serikat minum setidaknya satu gelas kopi setiap harinya.

“Kopi memiliki kandungan kafein yang berguna untuk memberi suntikan energi dan meningkatkan konsentrasi,” tulis Insider.

Selain meningkatkan konsentrasi, kopi juga dipercaya dapat menghindarkan seseorang terpapar penyakit berbahaya.

Baca juga: Sering Minum Kopi Bisa Memicu Heartburn, Begini Solusinya

Nutrisionis dari Healthline, Kris Gunnars mengungkapkan, orang yang minum kopi secara rutin memiliki 11 persen kesempatan terhindar dari diabetes tipe-2.

Di samping itu, minum kopi secara rutin cenderung menurunkan risiko seseorang terkena stroke, kanker, dan penyakit Alzheimer.

“Segudang manfaat kopi lain di antaranya dapat membantu membakar lemak, meningkatkan performa fisik, mencegah penyakit demensia dan Parkinson, dan membuat Anda lebih bahagia,” tulis Gunnars.

Namun, mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak juga tidak dianjurkan. Hal ini bisa menyebabkan seseorang mengalami kecemasan, gugup, sakit perut, dan suasana hati yang tegang.

Baca juga: Mudarat dan Manfaat Minum Kopi Hitam untuk Sakit Kepala

Dilansir The Healthy, Senin (4/1/2021), American Heart Association menjelaskan, efek kecemasan akibat ketergantungan kafein bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Penulis buku The Flexitarian Diet Jackson Blatner mengungkapkan kepada Huffington Post, Rabu (6/12/2017), mengonsumsi kopi secara berlebihan dapat membuat seseorang terguncang dan gemetaran.

Blatner mengatakan, konsumsi kafein yang berlebihan juga membuat seseorang rentan terserang stres dan depresi.

“Kopi merupakan candu. Seseorang yang kecanduan kopi akan merasa cemas, letih, susah tidur, dehidrasi, jantung sering berdebar, dan sakit kepala,” kata Blatner.

Konsumsi kopi yang melewati batas, sambung Blatner, juga berpotensi menimbulkan penyakit maag dan gastroesophageal reflux disease (GERD).

Baca juga: Cermati, Pilihan Kopi yang Tak Bikin Gemuk

Oleh karena itu, Blatner menyarankan untuk melakukan caffeine withdrawal (berhenti mengonsumsi kafein) jika dirasa tingkat konsumsi kafein sudah tidak wajar.

Ada dua metode yang bisa dilakukan pecandu untuk menghentikan ketergantungan kafein.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com