Teknologi terbaru ini memungkinkan dokter melakukan ablasi dengan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi sehingga risiko kekambuhan lebih rendah.
Di Indonesia, teknologi ini baru dimiliki oleh pusat layanan jantung Heartology.
Walau pun demikian, menurut Sunu tidak semua pasien penyakit AF memerlukan tindakan ablasi dengan teknologi terbaru ini.
“TIdak semua memerlukan prosedur ini, hanya yang penyakitnya kompleks saja,” ujar dokter jantung dengan sub speliasisasi intervensi elektrofisologi ini.
Tindakan ablasi termasuk tindakan yang tidak memerlukan pembedahan,sehingga setelah tindakan pasien hanya perlu menginap satu malam di rumah sakit.
“Setelahnya pasien bisa beraktivitas seperti biasa,” katanya.
Baca juga: Ketahui, Cara Mengenali Nyeri Dada karena Penyakit Jantung
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan