Biasanya demam tinggi dengan suhu di atas 38,5 derajat dapat mengindikasikan gejala Covid-19 setelah 4-5 hari terinfeksi.
Dalam penelitian tersebut, demam yang berlangsung lama membuat tubuh bekerja ekstra untuk menghasilkan lebih banyak antibodi.
Respons peradangan sistemik seperti demam penting untuk memasang respons kekebalan tubuh yang baik. Selain itu, demam juga bisa menjadi alasan mengapa kasus Covid-19 yang lebih ringan memiliki lebih sedikit antibodi.
Baca juga: Mungkinkah Tertular Covid-19 Tanpa Demam? Ini Kata Dokter
2. Hilangnya nafsu makan
Kehilangan nafsu makan adalah gejala infeksi Covid-19 yang dapat dikatakan parah.
Hal yang sama juga terjadi pada orang-orang yang mengalami gejala seperti tak dapat mencium bau, infeksi tenggorokan, mual dan kelelahan kronis.
Beberapa dokter yakin, kehilangan nafsu makan yang ekstrim menjadi tanda bahwa tubuh akan mengalami perubahan besar.
Sehingga, tubuh bekerja keras untuk menghasilkan respons peradangan sistemik yang tinggi, yang membantu dalam produksi antibodi yang banyak.
Kendati demikian, kehilangan nafsu makan dalam jangka panjang dapat mengganggu metabolisme. Akibatnya, kita mengalami penurunan berat badan, energi terkuras, dan kelelahan.
Baca juga: Benarkah Anosmia Pasien Covid-19 Bisa Permanen?
3. Diare
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan