Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah dan Membasmi Kutu pada Hewan Peliharaan

Kompas.com - 13/01/2021, 11:52 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber BHG

Jika kamu sudah menaburkan boraks, jauhkan hewan peliharaan dari ruangan tersebut setidaknya selama 48 jam, lalu bersihkan dengan vakum setelah 12 hingga 48 jam.

Untuk kondisi tertentu, bicarakan kemungkinan untuk memberikan pengobatan cacing pita dengan dokter hewan.

3. Bersihkan area bermain hewan peliharaan

Selain melakukan pencegahan, lakukan juga pemeliharaan halaman atau tempat dimana hewan peliharaan sering bermain.

Kutu lebih menyukai area yang lembap, rerumputan yang tinggi, dan semak belukar. Jadi, penting untuk menjaga rumput tetap pendek, memangkas pohon dan semak-semak, serta menyapu tumpukan daun untuk membantu meminimalkan risiko gigitan kutu.

Cara yang tidak beracun untuk membunuh kutu di halaman adalah dengan menaburkan tanah diatom (bubuk yang terbuat dari ganggang).

Selain itu, sikat bulu hewan peliharaan setiap hari. Penyakit yang ditularkan melalui kutu lebih umum terjadi pada anjing daripada kucing.

Pada anjing, caplak biasanya ditemukan di telinga, lipatan telinga, dan sudut mata; di leher; dan di antara jari-jari kaki dan tubuh serta kaki. Pada kucing, lokasi utama adalah wajah dan leher.

4. Ambil kutu yang menempel

Semakin lama kutu menempel, semakin tinggi risiko penularan penyakit, kata Richter. Gunakan penjepit atau alat untuk mengambil kutu yang tidak mau lepas.

Lakukan dengan hati-hati karena bagian tubuh hewan peliharaan yang terluka akibat gigitan kutu, bisa menjadi infeksi.

Hubungi dokter hewan yang mungkin akan memberikan antibiotik pada hewan peliharaan untuk menangkal kemungkinan berkembangnya penyakit yang ditularkan melalui kutu.

Pasalnya, gejala yang muncul karena penyakit infeksi akhibat kutu bisa muncul berbulan-bulan kemudian dan gejalanya seringkali tak terlihat.

Waspadai tanda-tanda penyakit, termasuk saat hewan peliharaan menjadi lesu dan pembengkakan pada sendi yang bisa menyebabkan pincang.

Baca juga: Ingin Panjang Umur, Peliharalah Anjing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BHG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com